Ngabang (Antara Kalbar) - Sasa (4) bocah yang lahir dempet siam asal Kabupaten Landak yang berhasil dipisahkan dalam operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (RSCM) Jakarta meninggal dunia pada Rabu (29/10) pukul 02.00 dini hari.
“Sasa meninggal akibat tidak bisa bertahan dengan tidak memiliki ginjal, sedangkan kembarannya Sese masih hidup dan sedang perawatan. Sasa berhasil hidup selama 12 hari,†kata Kepala Dinas Kesehatan Landak Magdalena Nurainy Sitinjak di Ngabang, Jumat.
Ia mengatakan, Sasa mengalami pendarahan saat cuci darah, karena gadis usia empat tahun itu tidak mempunyai ginjal. Sasa dan Sese dioperasi pada tanggal 17 Oktober lalu di RSCM Jakarta dengan 100 dokter berhasil memisahkan bayi dempet itu dengan selamat.
“Namun, Tuhan berkehendak lain, Sasa hanya bisa bertahan hidup selama 12 hari dan meninggal dunia dan jenazah dibawa pulang orang tuanya Petrus dan Yesni di kampungnya Anyang Desa Amboyo Utara, Kecamatan Ngabang,†ungkap Sitinjak.
Sitinjak mengaku, pihaknya juga meminta bersabar kepada kedua orang tua Sasa dan Sese atas musibah yang menimpanya sehingga buah hatinya meninggal dunia.
“Kami darui Pemkab Landak juga mengucapkan terima kasih kepada pihak RSCM Jakarta yang telah berhasil operasi Sasa dan Sese,†kata Sitinjak.
Sasa dan Sese merupakan anak pertama dari Petrus dan Yesni. Lahir pada Juli 2010 di salah satu rumah sakit di Kalimantan Barat. Sejak kecil diperhatikan semua pihak khususnya Pemkab Landak untuk operasi. Karena kondisi pasien masih terlalu kecil sehingga baru masuk usia empat tahun bisa dilakukan pemisahan daging dibagian pinggang belakang yang dempet.
Biaya operasi dan pengobatan Sasa dan Sese ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional dan Pemkab Landak, karena menelan anggaran mencapai ratusan juta rupiah.
Sasa Bayi Dempet Asal Landak Meninggal Dunia
Jumat, 31 Oktober 2014 16:16 WIB