Surabaya (Antara Kalbar) - Grup musik jazz Krakatau "Reunion" yang menampilkan lagu-lagu lawas dan disisipi pula lagu terbarunya mampu menghipnotis ribuan pecinta jazz pada Bank Jatim Jazz Traffic Festival (JTF) yang digelar di Grand City Surabaya, Minggu malam.
Krakatau yang berformasi lengkap Indra Lesmana dan Dwiki Dharmawan sebagai pemegang keyboard, Pra Budi Darma pemegang bass, Donny Suhendra pemegang gitar, Gilang Ramadhan penabuh drum dan vokalis Trie Utami menyuguhkan lagu-lagu lamanya di era 1980-an serta menyisipkan lagu terbaru mereka.
Beberapa lagu yang mereka bawakan di antaranya adalah Kau Datang, Lasamba Primadona, Imaji, dan Di Sekitar Kita, sedangkan lagu terbaru yang disajikan berjudul "Aku, Kamu dan Kita" yang rencananya lagu akan dirilis dalam sebuah album tahun depan.
Ribuan penonton yang memadati Exhibition Hall Grand City larut dalam suasana nostalgia. Bahkan, setiap akhir lagu yang dibawakan selalu diwarnai tepuk tangan yang membahana.
Trie Utami menyatakan senang bisa tampil di JTF Surabaya yang didambakan sejak lama. Apalagi Surabaya merupakan barometer perkembangan musik di tanah air sekaligus mengingatkannya ketika Krakatau Band beradu dengan Karimata Band di gedung Go Skate Embong Malang, Surabaya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menyatakan kangen serta kagum melihat penampilan Krakatau dan vokalis Trie Utami.
Karena itu, ia berharap JTF yang digelar Suara Surabaya Media bisa mendatangkan artis mancanegara juga seperti Joss Stone dengan membantu memperbesar keterlibatan Pemprov Jatim melalui Bank Jatim.
Selain Krakatau "Reunion", Bank Jatim Jazz Traffic Festival hari kedua juga menghadirkan sejumlah grup musik jazz dengan beberapa vokalisnya seperti Raisa, Afghan, ILDB, BLP dan Gugun Blues Shelter.
Pecinta musik jazz diajak bernyanyi oleh Raisa ketika membawakan lagu-lagu sendu di album pertama dan keduanya seperti Pemeran Utama, Firasat, LDR, Mantan Terindah, dan lagu-lagu lainnya.
Sedangkan Afghan yang tampil di panggung berbeda membawakan sekitar sepuluh lagu. Dia membuka penampilannya dengan membawakan lagu "Katakan Tidak" dan dilanjutkan dengan lagu berikutnya di antaranya Aku Telah Jatuh Cinta, dan Dia-dia-dia.
"Antusiasme Afghanisme (penggemar Afghan) sungguh luar biasa. Saya memang baru kali ini main di Jazz Traffic, karenanya tahun depan saya berharap bisa main kembali di sini," kata Afghan mengomentari respon penonton Bank Jatim Jazz Traffic Festival.
Indra Lesmana tidak hanya tampil bersama Krakatau, tapi dia berkolabrorasi juga bersama Dewa Budjana serta Shadu Rasjidi (bass) dan Rafi (drummer) melalui ILDB. Grup musik ini menyuguhkan sejumlah lagu instrumentalia seperti Bulan di Atas Asia.
Kelompok Barry Likumahua Project (BLP) dalam Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014 tidak kurang mebawakan enam lagu, di antaranya My One and Only Love serta All Of Me dari John Legend.
Sementara itu, Gugun Blues Shelter yang beranggotakan tiga personel yakni Gugun (gitar), Jono (bass) dan Bowie (drum), juga tampil memukau dengan lagu-lagu yang dibawakannya.
Gugun Blues Shelter tampil dengan 15 lagu di antaranya Mission, Old Friend, Spinning, Turn It On, Fire Under Water, Driving Home Alone, Funk, Give Your Love, Soul On Fire, Woman, 6.30, Who's To Blame, White Dog, When I See You, Good Old Day's.
Sekitar 40 penampil menyuguhkan musik jazz dalam Bank Jatim Jazz Traffic Festival yang digelar 22-23 November. Penampil itu di antaranya Krakatau Reunion, Gugun Blues Shelter, Tulus, Yovie n Nuno, Indra Lesmana, Raisa, Afgan and His Big Band, BLP, Dwiki Dharmawan and World Orchestra, Ita Purnamasari, Indra Lesmana, Dewa Budjana, Tompi bersama Dr and The Professor, serta beberapa artis lainnya.
Jazz Traffic awalnya adalah sebuah program siaran di Radio Suara Surabaya yang mengudara sejak tahun 1983 dengan pengasuh sang virtuoso musik jazz Bubi Chen. Program Jazz Traffic Bubi Chen Show itu mengudara seminggu sekali.
Program ini tidak hanya memutar komposisi-komposisi musik jazz, tapi juga apresiasi musisi dan sub genre musik jazz. Selama 31 tahun mengudara, Jazz Traffic telah membentuk komunitas-komunitas jazz yang solid, tidak hanya di Kota Surabaya, tetapi juga kota-kota lain di Indonesia.