Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pakar Pendidikan dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Dr Aswandi menilai perlu adanya peningkatan pendidikan kearifan lokal dalam sistem pendidikan yang ada di Indonesia, dengan menekankan pada lima komponen penting dalam pembangunan karakter anak.
"Saya rasa, sekolah yang ada di Kalbar dan Indonesia umumnya sangat memungkinkan untuk memasukkan sistem pembelajaran dengan menekankan pada kearifan lokal setiap daerah. Ini juga menekankan pendidikan tematik pada setiap mata pelajaran yang ada dan menuntut untuk jeli terhadap setiap proses pembelajaran yang ada," kata Aswandi di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, dengan masuknya kearifan lokal pada pendidikan yang diterapkan untuk setiap jenjang sekolah, maka setiap daerah bisa menonjolkan setiap kelebihan daerah.
"Sebenarnya ini sudah ada dalam Kurikulum 2013, dimana kurikulum itu sengaja dipersiapkan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa agar bisa bersaing secara global. Namun diakui memang masih banyak yang harus dibenahi pada kurikulum itu, terutama kesiapan pemerintah sendiri dan guru sebagai pelaksana kurikulum tersebut," katanya.
Aswandi menuturkan, saat ini kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat memang selalu berubah-ubah untuk mencari penerapan yang terbaik. Namun, yang harus menjadi perhatian bagi semua pihak adalah mempersiapkan pola pikir dan sikap bagi semua pihak terkait.
"Kenapa saya katakan `sikap` ini harus menjadi perhatian utama, karena menurut teori tentang perubahan, hal yang harus dipersiapkan untuk suatu perubahan itu adalah `sikap`. Jika pola pikir dan sikap dari masyarakat tidak siap, maka kita tidak akan bisa menghadapi suatu perubahan dan artinya bangsa ini akan sulit untuk berkembang," tuturnya.
Mantan Dekan FKIP Untan Pontianak itu menambahkan, selain kearifan lokal yang perlu ditanamkan pada sistem pendidikan di Kalbar dan Indonesia umumnya, ada lima komponen penting yang perlu diperhatikan oleh setiap tenaga pengajar dalam membangun karakter anak didiknya.
"Lima komponen penting yang harus diperhatikan dalam membangun karakter anak antara lain, kemampuan bersosialisasi, kemampuan bertanya, kemampuan mengamati, kemampuan untuk mau selalu mencoba, dan kemampuan membangun jaringan. Jika lima komponen ini tertanam pada diri anak didik, maka saya berani memastikan anak didik itu akan mampu menjadi anak yang hebat dan ini harus menjadi perhatian dari setiap tenaga pengajar," katanya.
(KR-RDO/N005)