Bengkayang (Antara Kalbar) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Fransiskus mengatakan, banjir yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah itu juga dipicu oleh kerusakan alam.
"Selain pengaruh alam, banjir yang terjadi terutama di daerah Ledo, Seluas dan Jagoi Babang, juga karena alam yang rusak," kata Fransiskus di Bengkayang, Kamis.
Menurut dia, saat ini penebangan pohon yang marak menjadi salah satu penyebabnya. "Pohon itu diganti dengan sawit," kata politisi Partai Gerindra ini.
Frans menuturkan, dirinya bukan anti sawit. Namun ia melihat karena penanaman sawit terkadang melanggar ketentuan yang harusnya diterapkan.
"Ketentuan itu seperti menanam sawit di daerah aliran sungai, padahal aturannya harus seratus meter lebih dari situ. Dan melanggar DAS itu bisa di lihat di daerah Ledo ke atas," ungkapnya.
Sementara Wakil ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Yosua Sugara juga menyoroti masalah banjir yang terjadi. Menurutnya, banjir juga disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah secara benar.
"Banjir di beberapa titik di Kota Bengkayang, itu karena selokan atau parit yang dipenuhi sampah. Siapa yang membuang sampah itu, ya tentunya masyarakat," kata Ketua DPC Partai Demokrat Bengkayang ini.
Relawan banjir di Kecamatan Ledo, Eko Nobertus, mengatakan, di kecamatan itu, ada 335 kepala keluarga yang mengungsi di rumah kerabat dan 15 kepala keluarga yang mengungsi di masjid.
"Untuk jiwa yang mengungsi mencapai 1.321 jiwa. Rinciannya 1.156 jiwa yang berdomisili di Desa Lesabela, 83 jiwa dari Desa Dayung dan 82 jiwa dari Desa Jesape," kata dia.
Sementara, Rino, relawan Tagana kabupaten Bengkayang mengatakan jumlah KK yang terkena dampak banjir di Kecamatan Seluas dan Jagoi mencapai 200 KK. "Untuk jiwa dimungkinkan bisa mencapai delapan ratus atau bahkan seribu jiwa," kata Rino.
Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang Yosef mengatakan pihaknya telah turun ke lokasi lokasi banjir untuk melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan.
"Langkah yang telah kita lakukan adalah mendorong pembuatan posko, menyalurkan bantuan yang ada, serta melakukan koordinasi ke pihak provinsi," jelas Yosef.
Menurut Yosef, hingga Rabu (21/1), banjir masih terjadi di Ledo, Seluas dan Jagoi Babang. Selain jalan, rumah warga juga ikut terendam. Ia berharap, musibah banjir itu segera berakhir.