Ramadi, Irak (Antara Kalbar) - Pasukan keamanan Irak berhasil mematahkan serangan anggota kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) dalam pertempuran di Provinsi Anbar pada Minggu (24/5).
Pasukan keamanan dan sekutu petempur suku Sunni menghalau dua serangan puluhan anggota ISIS dan lima kendaraan peledak, termasuk kendaraan lapis baja, di kawasan permukiman yang berdekatan dengan kota al-Baghdadi, sekitar 200 kilometer arah barat laut ibu kota Irak, Baghdad.
Sumber keamanan yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa serangan itu menyebabkan enam anggota ISIS tewas.
Serangan juga menyasar pangkalan udara militer Ain al-Asad, yang dihuni personel Angkatan Laut Amerika Serikat, tapi pasukan keamanan berhasil menghalau penyerang menurut sumber keamanan itu.
Pangkalan udara militer Ain al-Asad digunakan oleh pasukan militer Irak dan sekitar 300 tentara Angkatan Laut Amerika Serikat yang menjadi pelatih atau penasihat militer.
Secara terpisah, pasukan keamanan bersama petempur suku Sunni dan kelompok Syiah yang disebut Hashd Saabi merebut kembali daerah Anqoura di selatan Khaldiyah, sekitar 80 kilometer barat Baghdad, setelah mereka mengusir ISIS, yang merebut daerah itu sembilan bulan lalu.
Keberhasilan merebut Anqoura akan mengamankan lingkar Khaldiyah dan pangkalan udara militer Habbaniyah di dekatnya dari kemungkinan serangan ISIS.
Pertempuran di Anqoura terjadi sehari setelah pasukan keamanan dan Hashd Saabi mengambil alih kendali kota kecil Huseibah al-Sharqiyah, bergerak dari markas mereka di pangkalan udara Habbaniyah dan Khaldiyah.
Pertempuran melawan kelompok ISIS merupakan bagian dari serangan balik untuk membebaskan ibu kota provinsi Anbar, Ramadi, sekitar 110 km arah barat Baghdad, yang jatuh ke tangan ISIS setelah serangan mematikan pekan lalu.
Kendati demikian kelompok ISIS hari itu sebelumnya dilaporkan sudah menyerang bagian lain dari provinsi terbesar Irak, Anbar, ketika mereka mengambil kendali al-Walid, titik lintas batas dengan Suriah, setelah bentrok dengan pasukan keamanan.
"Anggota Daash (ISIS) telah merebut perbatasan al-Walid pagi ini setelah penarikan pasukan Irak," kata pejabat keamanan provinsi yang lain kepada kantor berita Xinhua dengan syarat namanya tak disebutkan.
Penarikan pasukan itu terjadi setelah bentrok besar antara pasukan keamanan dengan kelompok ISIS yang melancarkan serangan dari perbatasan al-Tanaf di sisi Suriah menurut sumber itu.
Ia menambahkan annggota kelompok ekstrem itu menggunakan bom bunuh diri dalam serangan di sisi Irak.
Saad Jasim, kepala perbatasan provinsi Anbar, mengatakan tidak ada korban tewas di kalangan aparat pemerintah di perbatasan al-Walid karena mereka sudah dipindahkan ke Trebil yang berbatasan dengan Yordania setelah al-Tanaf yang berbatasan dengan Suriah jatuh tiga hari lalu.
Jasim menyalahkan pemerintah Irak atas jatuhnya perbatasan al-Walid, menyebut militer tidak memberikan cukup dukungan.
Kelompok ISIS sudah merebut sebagian besar wilayah Provinsi Anbar dan berusaha maju menuju Baghdad dalam beberapa bulan belakangan, tapi berulangkali berhasil dihalau pasukan keamanan bersama petempur suku Sunni dan kelompok Syiah.
Kelompok itu juga sering berusaha menguasai titiklintas batas di daerah gurun pedalaman yang berbatasan dengan Suriah.
Situasi keamanan Irak memburuk secara drasris sejak Juni 2014, ketika bentrokan berdasar terjadi antara pasukan keamanan dan anggota ISIS.