Sukadana (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap makanan dalam kemasan dan produk pangan olahan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Kepala Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kayong Utara, Agus Aprianto menjelaskan, ada kecenderungan dalam bisnis untuk mengambil momentum Ramadhan sebagai kesempatan meningkatkan produksi dan penjualan.
Sementara tingginya permintaan masyarakat akan produk pangan dan terbatasnya ketersediaan di pasar akan menjadikan peluang stok barang yang kedaluarsa muncul di pasaran.
"Masyarakat harus waspada akan hal itu. Masyarakat harus melihat informasi di label makanan, terkait tanggal kedaluarsa, jika terdapat produk makanan dalam kemasan yang sudah mendekati atau lewat, silahkan masyarakat untuk menyampaikan kepada pemilik toko agar segera disimpan untuk tidak dijual. Dan selain itu tidak dijumpai oleh pembeli lain," kata Agus Aprianto.
Selain itu, kualitas makanan yang mendekati masa kedaluarsa akan menurun, apalagi terdapat kesalahan atau tidak mengikuti prosedur penyimpanan yang baik dan benar.
"Banyak yang menyimpan asal-asalan, oleh karenannya masyarakat harus lebih selektif," sarannya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyampaikan imbauan serupa kepada para distributor, dimana mereka juga harus waspada atas barang yang didistribusikan ke pengecer.
"Masyarakat dapat menyampaikan klaim. Jika mereka merasa dirugikan dimana konsumen memiliki hak klaim dengan Undang-undang Konsumen, Undang-undang Kesehatan dan Undang-undang Perdagangan," katanya.
Sementara itu, untuk makanan kemasan produksi rumahan, Agus Aprianto juga menyampaikan bahwa makanan industri rumah tangga yang diproduksi rumah tangga telah memiliki kode PI-RT atau Produk Industri - Rumah Tangga.
Makanan produksi rumahan yang telah terdapat nomor PIRT merupakan makanan yang sudah dibawah binaan kesehatan, yang telah mendapat pelatihan keamanan pangan dengan diterbitkannya sertifikat keamanan pangan.
"Untuk makanan produksi rumahan, kita juga sudah lakukan langkah antisipasi ke para produsen untuk menjaga produksinya, agar aman dikonsumsi masyarakat," harapnya.