Plt DPD Partai Golkar Kabupaten Kayong Utara versi Munas Ancol, Abdul Rani menjelaskan bahwa musda yang dilaksanakan di Graha Praja Simpang Hilir merupakan ajang yang sah untuk memilih kepengurusan baru masa bhakti 2015 - 2020.
"Islah hanya islah pilkada, namun proses hukum tatap berlangsung, dan di Kayong Golkar hanya ada satu, yakni versi agung Laksono, kalau versi Aburizal gak ada," katanya.
Ia menambahkan, musda Golkar Kabupaten Kayong Utara seharusnya sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu. Namun terkendala lantaran adanya permasalahan yang saat ini menyandera kepengurusan dari pusat sampai daerah.
"Kita laksanakan musda untuk mengganti kepengurusan yang lama yang sempat dibekukan oleh DPD Golkar Provinsi Kalbar," kata Abdul Rani.
Kepengurusan Golkar Kayong Utara yang sebelumnya dijabat oleh Ibrahim Dahlan memang sempat dibekukan, lantaran adanya perbedaan versi pelaksanaan mandat DPP.
Musda yang dilaksanakan Sabtu sore tersebut juga dihadiri pengurus pusat yang diwakili Melki dan beberapa pengurus lainnya, serta dari DPD Provinsi hadir Muhammad Ramli serta kepegurusan partai golkar di 6 kecamatan.
Beberapa organisasi sayap partai dan organisasi kemasyarakat diundang, seperti AMPG, MKGR, Kosgoro, Satker Ulama, Alhidayah yang diperkirakan mencapai 100 orang undangan.