2.737 Personel Polri-TNI Diturunkan Amankan Lebaran Kalbar

Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto menyatakan, sebanyak 2.737 personel terdiri dari Polda, TNI, serta instansi terkait lainnya diturunkan dalam pengamanan Lebaran di Kalbar dengan sandi "Operasi Ketupat Kapuas 2015".

"Kami menurunkan sebanyak 1.039 personil polisi, kemudian 1.698 personil terdiri dari TNI, Dishubkominfo dan dari dinas kesehatan kabupaten/kota," kata Arief Sulistyanto seusai memimpin Gelar Pasukan Operasi Ketupat Kapuas 2015 di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, dalam pengamanan Lebaran, alokasi untuk personil Polda Kalbar yang dianggarkan hanya sekitar 600 personel, sisanya dibantu oleh pemerintah kabupaten/kota, baik dari segi uang saku dan fasilitas lainnya.

"Saya mengimbau kepada para pemudik dan balik Lebaran, terutama yang menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua dan empat agar lebih memperhatikan keselamatan, dengan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, dan membawa kendaraan tidak dalam kecepatan tinggi," ujarnya.

Menurut dia, lebih baik lambat asalkan selamat di jalan, dari pada laju atau membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi, tetapi membahayakan diri sendiri, keluarga dan orang lain.

Operasi Ketupat Kapuas 2015, dilaksanakan mulai tanggal 10 - 25 Juli atau selama 16 hari. Polda Kalbar mengerahkan sebanyak 1.039 personil polisi, dan membentuk sebanyak 55 pos, yang terdiri 45 pos pengamanan, dan 10 pos pelayanan kerja sama dengan instansi terkait.

"Fokus pengamanan kami, yakni menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang melakukan mudik dan balik Lebaran," ujarnya.

Polda Kalbar juga telah memetakan sebanyak empat titik kerawanan, yakni titik-titik rawan lakalantas sebanyak 102 lokasi, rawan banjir 98 lokasi, rawan kejahatan 99 lokasi, dan rawan kemacetan 46 lokasi, yang tersebar di 14 kabupaten/kota Provinsi Kalbar.

Adapun lokasi pengamanan sepanjang Operasi Ketupat Kapuas 2015, diantaranya pusat-pusat perbelanjaan, tempat-tempat ibadah, pusat keramaian, terminal bus, bandara-bandara, dan termasuk titik-titik rawan, lakalantas dan lain sebagainya, katanya.



(U.A057/Y008)