Sungai Raya (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis menyatakan masyarakat Kalbar sukses menggelar kegiatan Karnaval Khatulistiwa yang dibuka langsung oleh Presiden RI, Jokowi pada Sabtu kemarin.
"Saya sangat bersyukur, kegiatan Karnaval Khatulistiwa ini bisa sukses. Ini bukan hanya menjadi kesuksesan pemprov Kalbar, tetapi masyarakat yang telah menyukseskannya karena bisa berjalan dengan tertib, aman dan lancar serta meriah," kata Cornelis, usai mengantar kepulangan presiden Jokowi di bandara Supadio Pontianak, Minggu.
Dia mengatakan, kegiatan Karnaval Khatulistiwa tersebut menjadi bukti keberhasilan semua pihak, baik dari pemerintah pusat, provinsi, pemkot Pontianak dan semua masyarakat Kalbar.
"Makanya, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan itu," tuturnya.
Pada saat kegiatan tersebut, kata Cornelis, antusias masyarakat cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya puluhan ribu warga di tiap titik lokasi kegiatan. Namun, katanya, ada hal yang lebih penting dari kesuksesan kegiatan itu, yaitu masyarakat diminta untuk menjaga kelestarian sungai.
"Karena kegiatannya sudah selesai, bukan berarti tugas kita semua selesai. Ada yang lebih penting, saya minta masyarakat jaga itu kelestarian sungai, jangan lagi buang sampah ini dan itu ke Sungai, karena itu adalah tujuan dari kegiatan Karnaval Khatulistiwa ini," kata Cornelis.
Cornelis mengharapkan kegiatan Karnaval Khatulistiwa yang dilaksanakan di Pontianak bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menghargai dan mencintai sungai sebagai penunjang kehidupan manusia.
"Kita tahu sendirilah kondisi sungai yang ada di Kalbar masih banyak yang kotor. Di mana masih banyak masyarakat membuang sampah ke sungai dan mengakibatkan air sungai menjadi tercemar," katanya.
Dia mengatakan, sungai yang ada di tengah masyarakat bukan hanya sekadar pelengkap, namun seharusnya bisa dijadikan penopang perekonomian manusia. Tak hanya itu, sungai juga dapat melengkapi kebutuhan energi listrik.
"Sesuai dengan kenyataan yang ada, sungai Indonesia dan Kalimantan Barat khususnya, semakin tercemar oleh berbagai bahan pencemar dan umumnya, bahan pencemaran tersebut dapat masuk ke sungai disebabkan oleh perilaku manusia. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bisa lebih mencintai sungai dan menjaga kelestarian air," tuturnya.
(KR-RDO/E001)