Pontianak (Antara Kalbar) - Koalisi Perempuan Indonesia cabang Pontianak menyatakan akan selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan memperjuangkan emansipasi (persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat) antara perempuan dan laki-laki.
"Emansipasi perempuan bukan menuntut kesetaraan gender dengan laki-laki, namun perempuan ingin hak-haknya terpenuhi. Hak berpolitik, ekonomi, informasi dan sebagainya," kata Sekretaris KPI cabang Pontianak, Desy Khairani Adnan, saat ditemui di FISIP Untan, di Pontianak, Kamis.
Ormas Koalisi Perempuan cabang Pontianak memberikan seminar emansipasi wanita pada peringatan Hari Kartini di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Pada momen Hari Kartini, KPI juga melaksanakan program edukasi emansipasi wanita untuk mahasiswa FISIP. Koalisi perempuan mengambil peran untuk mendorong perempuan harus terbebas dari kebodohan dan kemiskinan.
Desy mengatakan, KPI berharap sudah saatnya perempuan menjadi cerdas dan bebas dari jajahan, perempuan dituntut untuk turut andil dalam pembangunan dan keberhasilan Indonesia.
KPI sendiri merupakan organisasi gerakan perempuan yang berdiri pada Desember 1998 dengan fokus tujuan pembelaan hak asasi manusia, kesetaraan gender, hingga perlindungan perempuan dan anak. Koalisi perempuan menambah cabang baru di daerah Pontianak yang terbentuk pada 2008.
"Untuk daerah Pontianak, kami telah melaksanakan program pengawalan untuk mendorong pemerintah melakukan percepatan dalam pelayanan capil, ada juga program advokasi perlindungan sosial yang tujuannya mengawal program pemerintah agar tepat sasaran seperti raskin dan jaminan kesehatan sosial," ujar Desy Khairani.
Menurut dia, KPI sudah melakukan banyak program dari tahun 2015 hingga sekarang. Ormas tersebut gencar untuk turun ke lapangan melakukan sosialisasi edukasi dan memberikan solusi kepada masyarakat.
(MT-NA/N005)