Pontianak (Antara Kalbar) - Empat pemerintah daerah yang ada di provinsi Jawa Tengah mempelajari pola pembelajaran dan penciptaan wirausaha baru yang ada di Inkubator Bisnis Bank Indonesia Kalimantan Barat.
Empat pemerintah daerah tersebut antara lain Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan Purbalingga, di mana setiap pemkab diwakili oleh Sekda maupun Wakil Bupati/Walikota masing-masing daerah.
"Saya sengaja membawa perwakilan pemerintah daerah yang ada di Jawa Tengah ini untuk melihat langsung bagaimana proses pembelajaran dan penciptaan wirausaha yang dilakukan di InkubBI Kalbar dengan harapan ini bisa direplikasi di empat kabupaten/kota yang ikut dalam rombongan ini," kata Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan BI Jawa Tengah, Joko di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, perwakilan pemda yang dibawanya itu merupakan anggota dari Tim Pengendali Inflasi Daerah di setiap daerah. Diharapkan, dengan semakin banyaknya wirausaha baru yang diciptakan di setiap daerah, maka bisa mempengaruhi pada penurunan angka inflasi di darah.
"Dengan banyaknya wirausaha, tentu akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan penurunan angka pengangguran, terlebih dampak pertumbuhan ekonomi tenti akan semakin baik, sehingga saya rasa pola penciptaan wirausaha di InkubBI ini bisa diterapkan di Jawa Tengah," kata Joko.
Menurutnya, ada pola yang salah dalam pembinaan dan penciptaan wirausaha yang dilakukan oleh pemda selama ini, di mana pola pelatihan yang diberikan hanya satu sampai tiga hari sehingga tidak memberikan dampak pelajaran yang melekat pada pelaku usaha.
"Paling tidak diperlukan waktu pembelajaran yang cukup agar wirausaha kita bisa benar-benar kuat dalam menghadapi dunia usaha. Dan saya rasa pola InkubBI ini bisa direplikasi di Jawa Tengah," kata Joko yang diketahui menjadi salah satu pencetus lahirnya InkubBI di Kalbar.
Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Swabina Prakarsa, Benjamin Antariksa Resil yang menjalankan program InkubBI tersebut, mengatakan, program tersebut memang dirancang khusus untuk menciptakan wirausaha baru yang diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dari upaya kita untuk terus menumbuhkan pengusaha UMKM baru yang mandiri, sukses dan mampu mencetak banyak tenaga kerja.
Dia menjelaskan, setelah lulus dari program pelatihan di Inkubator Bisnis itu, status para lulusan adalah direktur, karena sesuai dengan program yang dibuat, para peserta yang lulus akan dibuatkan CV sendiri.
"BI membentuk pusat pelatihan kewirausahaan dengan program Inkubator Bisnis yang diharapkan dapat melahirkan direktur-direktur baru di Kalbar dalam berbagai bidang usaha," katanya.
"Melalui Inkubator Bisnis tersebut, BI mencoba memberikan pelatihan pengelolaan usaha mulai dari pengelolaan, pemasaran, hingga pengembangan usaha kepada para pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin dilatih," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengajar utama di InkubBI Kalbar, Hatta Siswa Mahyahya mengatakan, pihaknya sangat bersyukur apa yang telah dilakukannya bisa diterima dengan baik oleh berbagai pihak.
"Saya juga tidak menyangka kalau program Inkubator Bisnis ini bisa terus berkembang dan direplikasikan di banyak tempat. Yang jelas, kita berharap agar program ini bisa mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat banyak, khususnya dapat menumbuhkan pelaku usaha baru di negara ini," kata Hatta.
Dia menambahkan, tidak hanya di Lapas lapas saja program itu akan direplikasikan, karena saat ini sudah banyak pemerintah daerah yang ada di Kalbar, bahkan di luar Kalbar yang meminta program serupa.
"Intinya kita menyambut baik hal itu, tinggal menunggu keseriusan dari semua pihak yang telah meminta replikasi dari program ini saja. Dan kami akan selalu siap untuk terus mengembangkan program ini ditempat lainnya," kata Hatta.
(KR-RDO/F003)