Sukadana (Antara Kalbar) - Sebanyak 50 nelayan asal Kabupaten Kayong Utara akan mendapatkan bantuan rumah baru dari pemerintah pusat pada saat Sail Selat Karimata dan akan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Bantuan tersebut diberikan kepada nelayan yang memiliki rumah tidak layak huni dan mereka telah lolos seleksi dari pemerintah kabupaten serta benar-benar berprofesi sebagai nelayan.
Ke-50 rumah nelayan tersebut merupakan rumah tipe 36, konstruksi beton dengan fasilitas lengkap mulai dari listrik dan air bersih.
Dikatakan Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat, Bambang Purwanto, bantuan perumahan bagi nelayan tersebut diserahkan sebanyak 50 rumah pada tahap pertama, dan diharapkan pada tahap pertama ini akan dihuni nelayan seluruhnya dan tidak ditinggalkan pemiliknya.
Hal tersebut akan menjadi penilaian dari Kementerian Perumahan Rakyat sebagai salah satu prasayrat untuk menerima bantuan tahap kedua, ketiga dan seterusnya hingga 200 unit rumah nelayan akan dibangun di lokasi yang sama.
"Kita bangun lengkap dengan fasilitas pendukung, dekat dengan SPDN, TPI dan laut," kata Bambang.
Rumah nelayan yang dibangun saat ini berada di lokasi yang memang tidak jauh dari tempat nelayan menangkap ikan. Perumahan nelayan tersebut juga langsung terhubung dengan kanal yang memungkinkan perahu milik nelayan dapat bersandar tidak jauh dari rumah mereka.
Dalam pembangunan rumah nelayan tersebut, fisik bangunan dan beberapa fasilitas rumah lainnya dibangun dengan dana pusat. Sedangkan fasilitas seperti air bersih didukung dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
"Kita harapkan bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi nelayan setempat," katanya.
Sementara itu, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid menambahkan, nelayan yang akan menempati rumah tersebut bemnar-benar nelayan yang memang serius dengan profesinya dan bukan mereka yang hanya menjadikan pekerjaan menangkap ikan sebagai sambilan.
Nelayan yang akan menempati juga bukan nelayan yang sembarangan, dimana mereka memang belum memiliki rumah pribadi yang permanen dan memenuhi persyaratan rumah yang layak huni.
Hal tersebut dikatakan Hildi Hamid karena banyak oknum masyarakat yang hanya menginginkan bantuan rumah nelayan untuk investasi atau bahkan untuk disewakan ke pihak lain.
"Pemerintah akan selektif dalam memberikan rumah nelayan ini," kata Hildi Hamid.
Saat ini, jaringan listrik dan air bersih sudah selesai dibangun dan dapat beroperasi saat nelayan sudah masuk ke rumah masing-masing.