Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Utama Bank Kalbar, Sudirman mengatakan pihaknya masih memerlukan tambahan modal sebesar Rp3,4 triliun untuk memenuhi ketentuan yang diberikan oleh BI dalam melakukan ekspansi lebih luas dalam dunia perbankan.
"Dari perhirungan kita, sampai tahun 2024 nanti, kita baru bisa memiliki modal sebesar Rp3,5 triliun. Itu pun kalau sesuai dengan rencana dan tambahan modal dari pemda, sehingga sampai saat ini kita masih kekurangan Rp3,4 triliun untuk melakukan eskpansi perbankan," kata Sudirman di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, dari modal yang tersedia di Bank Kalbar saat ini baru tersedia Rp1,6 triliun. Dengan demikian, pemerintah daerah diharapkan bisa terus menambah permodalan, untuk lebih membesarkan bank itu.
Sudirman mengatakan, saat ini pelayanan serta produk Bank Kalbar tidak kala hebatnya dengan Bank lain yang ada di Kalimantan Barat, oleh sebab itu dihimbau seluruh lapisan masyarakat Kalimantan Barat, mari masukan serta menabung di Bank Kalbar, dengan demikian kita ikut memberikan kontibusi dalam membangunan daerah.
Sejalan dengan tuntutan pembangunan yang semakin meningkat baik dari segi sisi kualitas maupun kwantitas, maka sumber biaya pembangunan yang diperlukan juga semakin meningkat. Sumber pembiayaan tersebut pada dasarnya berasal dari sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dikonsumsikan atau merupakan tabungan masyarakat.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota merasakan pentingnya suatu bank daerah sebagai salah satu sumber Pendapat Asli Daerah, dalam rangka meningkatkan tarap hidup rakyat. Bank Kalbar yang mempunyai jaringan yang terbesar diseluruh wilayah Kalbar, sampai kecamatan, bahkan ke Ibu Kota Jakarta.
"Diharapkan agar dapat menghimpun dana masyarakat sebanyak-banyaknya serta menyalurkan dalam bentuk kredit produktif untuk menjembatani pelaku usaha pada masyarakat, sekaligus meningkatkan perekonomian Kalimantan Barat," katanya.
Dia menambahkan, sebagai perusahaan jasa Perbankan, Bank Kalbar terus berkembang dan meningkatkan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kemudahan bagi nasabah.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya menyampaikan pemprov Kalbar akan kembali menambah penyertaan modal pada PT BPD Kalbar untuk memperkuat kelembagaan perbankan tersebut.
"Kita akan kembali melakukan penambahan penyertaan modal untuk BPD Kalbar yang akan kita lakukan setelah Raperda penyertaan modal untuk Bank Kalbar tersebut disetujui dan disahkan menjadi perda," kata Christiandy.
Dia menjelaskan, Bank Kalbar merupakan salah satu kelengkapan otonomi daerah yang berfungsi sebagai sarana pengembangan otonomi daerah sekaligus sumber PAD bagi Kalbar.
"Dalam lima tahun terakhir Bank Kalbar mampu memberikan defident yang cukup tinggi kepada pemprov Kalbar, dimana pada tahun 2011, jumlah setoran modal pemprov Kalbar sebesar Rp181,3 miliar lebih dan deviden yang didapat sebesar Rp47 miliar lebih," tuturnya.
Kemudian, pada tahun 2012, pemprov Kalbar menyetorkan penyertaan modal sebesar Rp226 miliar dengan deviden sebesar Rp54 miliar lebih. Pada tahun 2013, jumlah setoran pemprov Kalbar kepada Bank Kalbar sebesar Rp281 miliar lebih dengan deviden sebesar Rp62 miliar lebih.
Tahun 2014 jumlah setoran modal sebesar Rp336 miliar lebih dan mendapatkan deviden sebesar Rp65 miliar lebih.
"Lalu pada tahun 2015 lalu, kita kembali memberikan penyertaan modal kepada Bank Kalbar sebesar Rp381 miliar lebih dan mendapatkan deviden seebsar Rp69 miliar lebih," katanya.
Demikian dengan kredit yang disalurkan bank Kalbar dari tahun ketahun juga semakin meningkat, dengan peningkatan setiap tahunnya sebesar 15 persen.
Dari data yang ada, lanjutnya, dapat dilihat bahwa penyertaan modal yang diberikan pemerintah kepada Bank Kalbar berbanding lurus dengan jumlah kredir yang disalurkan kepada masyarakat.
"Hal ini menunjukkan semakin besar jumlah penyertaan modal yang diberikan kepada Bank Kalbar, maka akan semakin kuat kemampuan Bank Kalbar dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat pelaku usaha. Harapan akhir yang akan dicapai adalah iklim usaha di Kalbar bisa semakin tumbuh dan bisa menambah kas daerah," katanya.
(U.KR-RDO/B012)