Pontianak (Antara Kalbar) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LLDI) Kalimantan Barat akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kehidupan yang damai dalam kemajemukan.
"Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri untuk melakukannya. Kami akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai ormas dan organisasi keagamaan mengingat karakteristik masyarakat Kalbar sangat kultural," kata Ketua Umum LDII, Prof Dr KH Abdullah Syam seusai membuka Muswil VI LDII Kalbar di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, LDII juga harus berperanan dalam menguatkan falsafah negara, Pancasila, mengingat negara ini sedang menghadapi degradasi jati diri, ideologi dan karakter yang mengarah ke degradasi kepercayaan masyarakat.
"Hal ini mengakibatkan di antara kita saling curiga antara satu dengan yang lain, dan itu jelas sangat berbahaya," tuturnya.
Terkait hal itu, Abdullah Syam berharap SDM yang terpilih menjadi pengurus mempunyai karakter enam kesalehan, yakni individual, jujur, amanah, kerja keras sampai berhasil, secara sosial rukun kompak dan dapat kerja sama dengan baik.
"Selain itu, sesuai arahan penyusunan program lima tahunan harus dapat dijalankan secara akuntabel, transparan, efektif dan efesien," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia-MUI Pusat, K.H. Masduki Baidawi berharap pelaksanaan Muswil VI LDII Kalbar, bisa memajukan hubungan antarorganisasi keumatan.
"Seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama-NU serta ormas lainnya agar tidak terjadi salah paham," katanya.
Menurutnya, LDII perlu membuat suatu program agar hubungan antarumat dan di internal umat itu bisa berjalan dengan baik. Ia berpendapat, yang mesti diperangi saat ini berupa paham-paham impor keagamaan bersifat radikal.
Oleh karena itu, menurut Masduki, menjadi tanggung jawab bersama agar paham itu tidak sampai merusak hubungan-hubungan yang sudah terjalin dengan baik sejak Indonesia merdeka.