Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengatakan pihaknya akan memaksimalkan fasilitasi jejaring pemasaran bagi para pelaku usaha UMKM Kubu Raya yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan Kubu Raya.
"Dengan jejaring pemasaran ini akan mempermudah UMKM untuk memasarkan produknya. Dan kita berharap adanya jaringan yang lebih luas untuk diajak bekerja sama, harga pun stabil dan UMKM pun terhindar dari calo," katanya Rusman Ali di Sungai Raya, Sabtu.
Karena itu pelaku usaha kecil disebutkan Rusman Ali harus memahami dan mempelajari Informasi Teknologi (IT) untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produknya.
"Zaman sekarang sudah canggih, karena dengan IT akan lebih mudah untuk membuat jaringan pemasaran. Harus rajin menggunakan IT untuk pengembangan produknya karena ini sangat penting untuk berkolaborasi dengan pihak luar baik dalam negeri maupun luar negeri," tuturnya.
Pemkab Kubu Raya sendiri kata Rusman Ali akan mendukung sepenuhnya produk UMKM diantaranya dengan memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan. Mereka difasilitasi sesuai dengan kebutuhan.
"Karena itu pelatihan seperti ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkala. Tujuannya untuk menambah wawasan UMKM dan mengetahui serta mengevaluasi sejauh mana perkembangan produknya," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kubu Raya, Djoko menegaskan pelatihan jejaring pemasaran bertujuan untuk menghindari adanya monopoli produk.
"Dengan jejaring ini maka UMKM akan lebih kompak. Sehingga dapat mengalahkan pemodal atau tengkulak yang kuat," katanya.
Apalagi, binaan DKP Kubu Raya ada 14 produk yang dikelola oleh UMKM, 2 diantaranya sudah memiliki ijin PIRT. Jenis produknya seperti kerupuk, kue, terasi, ikan kering, madu mangrove, sirup dan sebagainya.
"Kami berupaya untuk membuka akses pemasaran bagi pelaku UMKM," katanya.
Namun diakui Djoko, terdapat beberapa kendala yang kerap dihadapi UMKM yakni konsumen belum banyak yang mengenal produk UMKM Kubu Raya, akibat dari ini maka produksi pun macet dan pembinaan yang harus dilakukan terus menerus agar masyarakat tetap kompak.
"Karena itu kami juga berusaha agar satu kampung satu produk atau one village one produk, contohnya di Batu Ampar, disana produk unggulannya amplang. Nipah Panjang produknya salai ikan dan madu, Padang Tikar I yaitu daging kepiting, di Dabong yaitu kepiting soka, Teluk Pakedai yaitu terasi dan ebi, Sui Nibung kerupuk ikan, Sui Kupah produknya dendeng ikan. Dan ada lagi sirup rosela," tuturnya.
Semua produk tersebut dikatakan Djoko dibina oleh CCD IFAD. Namun pihaknya tetap juga berkoordinasi dengan SKPD teknis terkait sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan seperti Diskop dan UMKM, Disperindag dan lainnya.
(U.KR-RDO/N005)