Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah tenaga pendidik di Kabupaten Bengkayang mendukung rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang menjadikan hari Sabtu dan Minggu menjadi hari libur sekolah.
"Saya pribadi sangat setuju jika wacana itu ditetapkan pemerintah karena memberi kesempatan kepada siswa yang ingin menikmati waktu bersama keluarga. Siswa dan siswi bersama orang tua bisa mendapatkan waktu luang untuk berkumpul ketika berada di rumah," ujar Guru SMPN 1 Kecamatan Bengkayang, Dahlia di Bengkayang, Rabu.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kecamatan Bengkayang, Emiliana mengatakan kebijakan tersebut seharusnya disesuaikan dengan kebijakan lain seperti menyediakan intensif makan guru.
"Prinsipnya kita selalu siap menjalankan keputusan yang telah ditetapkan pemerintah. Namun pemerintah juga harus menyesuaikan wacana tersebut dengan kebijakan yang lain salah satunya uang konsumsi makan siang guru," kata dia.
Orang tua murid di Bengkayang, Paska Leni mengaku tidak mempermasalahkan jika anaknya sekolah hanya lima hari saja. Bahkan menurutnya itu sangat tepat agar memberikan luang anak berkreasi.
"Namun takut kita kalau hanya lima hari sekolah jam dipadatkan atau diperpanjang. Untuk anak SD kasihan kan kalau sekolah sampai terlalu siang," kata dia.
Secara umum ia mengikuti dan mendukung saja kebijakan pemerintah dan ia mempercayakan setiap kebijakan memiliki tujuan untuk perbaikan.
"Semoga kebijakan yang diambil bukan untuk cari sensasi saja namun untuk peningkatan perbaikan Indonesia lebih baik," terangnya.
Guru : Sekolah Lima Hari Dekatkan Anak Keluarga
Rabu, 23 November 2016 12:20 WIB