Zeynita Gibbons (Antara Kalbar) - Perkumpulan Masyarakat Muslim
Indonesia di Paris PERMIIP, mengkaji masalah utang-piutang keluarga
dengan pembicara penggiat keuangan keluarga syariah, Dosen STEI Tazkia
yang sekarang sedang bertugas di University of Essex, Inggris, Murniati
Mukhlisin.
"Bab utang-piutang keluarga ini sangat penting
untuk dibahas karena tidak semua keluarga mengenal jenis-jenis utang
yang sesuai syariah dan bagaimana menyikapinya, kata Murniati kepada
Antara London, Minggu.
Dikatakannya relatif banyak masalah
utang yang mengakibatkan timbulnya permusuhan antar-saudara dan teman
dikarenakan tidak adanya pencatatan, legalitas dan transparansi.
Utang yang bermasalah dapat mempersulit perhitungan harta waris,
katanya, dan menambahkan terkait hutang tercantum pada ayat-ayat di
Surah An-Nisaa' 12 yang merekomendasikan selesaikan utang terlebih
dahulu sebelum menunaikan wasiat dengan catatan maksimum sepertiga dari
sisa harta, setelah itu baru harta dibagikan.
Pertemuan di
KBRI Paris itu juga dihadiri Duta Besar UNESCO yang berkantor di Paris,
T.A. Fauzi Soelaiman beserta istri Bonita Sa'danoer.
Ketua
PERMIIP periode 2015/2017 Novic mengatakan, kegiatan pengajian termasuk
pembahasan isu-isu kontemporer seperti masalah hutang tersebut diminati
masyarakat Indonesia di Paris.
Kegiatan diskusi pencerahan tersebut telah bertahun-tahun diselenggarakan di tempat yang sama usai shalat Jumat.
Masyarakat Islam Indonesia di Paris ingin menunjukkan wajah Islam
yang damai serta menjadi bagiadan dari solusi atas masalah-masalah
sosial kemasyarakatan, katanya.
Masyarakat Islam di Paris
juga merencanakan pembangunan semacam Pusat Kegiatan Islam Indonesia di
Paris, kata Novic yang segera kembali ke Tanah Air dan posisinya periode
selanjutnya akan diisi Teuku Zulkaryadi.(ZG)*
Muslim Indonesia di Paris Bahas Hutang Piutang Keluarga
Minggu, 22 Januari 2017 7:40 WIB