Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto menjelaskan satu di antara solusi agar pertumbuhan ekonomi di suatu daerah termasuk Kalbar berkualitas yakni melalui E-Commerce atau perdagangan secara elektronik.
"Kita melihat jika pertumbuhan suatu daerah tinggi atau tumbuh namun jumlah pengangguran tetap banyak dan kemiskinan masih tinggi menunjukkan pertumbuhan yang ada itu tidak berkualitas. Tidak berkualitasnya hal tersebut membuat pemerataan karena kekayaan tidak seimbang dan hanya dinikmati oleh sebagian saja. Sehingga dengannya E-Commerce yang semua pihak bisa terlibat akan mendorong pemerataan pendapatan," ujarnya saat menjadi satu pembicara dalam kegiatan E-Commerce Day di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan E-Commerce saat ini memberikan peluang besar bagi siapapun terutama untuk kegiatan ekonomi. Melalui E-Commerce pemasaran, jual beli dan transaksi serta lainnya dipermudah. Apalagi katanya untuk pengembangan E-Commerce di Pontianak sangat potensial karena didukung UMKM yang terbilang cukup banyak.
"Namun sayangnya UMKM yang ada saat ini untuk pemanfaatan E-Commerce masih cukup rendah," kata dia.
Dwi menambahkan untuk mendorong potensi UMKN yang ada agar dapat memanfaatkan sejumlah kemudahan dan efisiensi dari E-Commerce diperlukan sejumlah infrastruktur dan pendukungnya sehingga dapat meningkatkan peran elektronifikasi dalam perekonomian
Dukungan tersebut menurut Dwi di antaranya infrastruktur yang meliputi "Co- Working Space" untuk menyediakan sarana dan lokasi bagi pelaku start-up digital dan ekonomi kreatif dan dukungan infrastruktur yang meliputi infrastruktur IT dan konektivitas untuk kelangsungan dan ekspansi bisnis.
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah tentang promosi dan insentif. Harus diupayakan promosi, pemberian insentif dan memberikan insentif pajak bagi start up digital baru.
"Meningkatkan SDM juga penting melalui peningkatan kualitas pendidikan yang bersertifikasi. Selanjutnya juga harus ada iklim bisnis yang baik. Menciptakan iklim bisnis yang baik dan menghapus peraturan yang menghambat pelaku usaha itu penting," kata dia.
(KR-DDI/N005)