Pontianak (Antara Kalbar) - Perang non-militer seperti ancaman narkoba, berita hoax, dan propaganda sedang mengancam Indonesia, kata Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri Prabawa Eka Soesanta.
"Saat ini perang non-militer mulai gencar dilakukan negara lain ke Indonesia sehingga harus diwaspadai oleh semua pihak," kata Prabawa Eka Soesanta saat menghadiri Forum Peningkatan Kesadaran Bela Negara bagi Kaum Perempuan dan Masyarakat Perbatasan di Kalimantan Barat, di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan saat ini bukan tentara yang dikirim melainkan narkoba, bentuk propaganda, berita hoax, serta gaya hidup yang di luar budaya Indonesia.
"Tantangan sekarang adalah globalisasi dan dilihat dari konteks bela negara, kita tidak hanya berhadapan dengan perang militer tapi juga perang non-militer," ungkapnya.
Untuk menangkal masalah tersebut, menurut dia, keberadaan keluarga sangat penting untuk memastikan anak-anak sejak dini ditanamkan nilai-nilai Pancasila.
Ia mengatakan pihaknya menginginkan rumah tangga menjadi pertahanan dalam melawan berbagai bentuk ancaman tersebut.
"Jadi intinya ini bukan hanya untuk perbatasan, tapi berlaku untuk seluruh Indonesia, seperti ditanamkan nilai Ketuhanan yang Maha Esa, karena kita hidup di negara Pancasila dan dari berbagai suku dan agama yang sejak dini hal itu sudah harus ditanamkan," katanya.
Ia mencontohkan untuk menangkal hoax, masyarakat harus mempunyai literasi yang luas dan kuat, bahwa ketika menerima berita tidak langsung membagikan dan berkomentar, selaku orang tua harus ajarkan pada anak-anak hal tersebut.
"Saat ini narkoba begitu masif di Indonesia, peran masyarakat dan keluarga sangat penting karena tanpa dukungan itu, peran aparat hukum saja tidak cukup," katanya.
(U.A057/N002)