Pontianak (Antara Kalbar) - Harga bawang putih di sejumlah pasar yang ada di Kota Pontianak seperti di Pasar Flamboyan hingga kini masih melambung tinggi hingga Rp65.000 per kilogram.
"Harga bawang putih masih tinggi. Bahkan masih banyak kosong. Saya saja jual sudah habis. Intinya sangat sulit menemukan bawang, kalau ada pun itu tadi harga mahal dan bawang yang ada kualitasnya tidak bagus," ujar satu di antara pedagang, Hayan di Pontianak, Senin.
Sementara untuk sembako lainnya saat ini harganya masih normal. Hal itu seperti sayur mayur untuk kol masih Rp8.000 per kilogram, buncis Rp13.000 per kilogram, kentang Rp17.000 per kilogram, dan bawang merah kisaran Rp25.000 - Rp30.000.
"Untuk harga ayam saat ini masih Rp24.000 per kilogram. Harga tersebut masih normal dan kalau mau naik itu mulai tiga hari mau puasa. Diprediksikan naik Rp28.000 per kilogram ayam potong," kata satu di antara pedagang ayam.
Kemudian untuk harga daging sapi untuk kualitas baik, saat ini harganya juga masih stabil belum ada kenaikan. Harganya di kisaran Rp125.000.
Sementara itu, Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) RI, Syarkawi Rauf saat di Pontianak menjelaskan bahwa bawang putih di Indonesia mayoritas diimpor dari negara Tiongkok.
"Bawang putih yang ada di Indonesia saat ini 97 persen didatangkan dari Tiongkok. Ketergantungan kita sangat besar dan harga di pasar di Indonesia saat ini mayoritas rata - rata Rp50.000 per kilogram," kata dia.
Dikatakannya terkait masih tingginya harga bawang putih tersebut pihaknya telah memanggil importir dan distributor. Berdasarkan informasi awal pola pembelian saat ini di negara tirai bambu, importir tidak lagi langsung ke petani atau koperasi namun melalui agen besar.
"Agen besar di sana sudah membeli langsung ke petani atau pengepul. Dengan demikian bisa saja harga dimainkan," kata dia.
Untuk dalam negeri paparnya KPPU akan terus mengawasi stok dan keberadaan bawang putih.
"Kita tidak mau harganya tinggi saat ini karena barang ditimbun. Dengan ada penimbunan sehingga barang di tingkat pasar kosong sehingga harga naik. Sebagaimana tugas dan fungsi kita, hal itu yang akan kita pantau," jelasnya.
(KR-DDI/N005)