Pontianak, 6/6 (Antara) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Ridwan mengatakan, pemerintah akan melakukan intervensi terhadap harga komoditas yang naik saat selama Ramadan hingga Lebaran nanti.
"Intervensi yang dilakukan pemerintah dengan menetapkan harga bawang putih Rp25.000 perkilo dalam operasi pasar lanjutan di Pasar Flamboyan, pagi tadi. Harga Rp25.000 ini merupakan intervensi dari pusat, ini berdasarkan laporan dari provinsi jika harga bawang tidak turun setelah operasi sebelumnya," kata Ridwan di Pontianak, Selasa.
Ridwan menjelaskan dari operasi pasar sebelumnya, harga bawang putih yang dipatok pemerintah sebesar Rp30.000 perkilogram. Kemudian untuk harga per karungnya dengan berat 20 kilogram, Rp600.000.
Pihaknya sangat menyayangkan, dari hasil operasi pasar bawang putih yang dilakukan pertama kali, ternyata, tidak dapat menurunkan harga bawang putih dipasaran. Ia menyebutkan harga bawang tidak turun dari Rp40.000 per kilogram.
"Karena tidak turun, jadi lakukan lagi operasi pasar dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah dan turun dari harga sebelumnya," tuturnya.
Karena itu Ridwan berharap dengan adanya penetapan harga tersebut maka harga per kilo bawang putih di tingkat pedagang tidak lagi tinggi. Sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat yakni Rp32.000 sampai Rp38.000 perkilogram.
Ia menuturkan pemantauan harga bahan pokok dilakukan pemerintah sudah dilakukan semenjak tiga bulan sebelum masuknya Ramadan. Pemantauan itu dilakukan untuk melihat apakah terjadi lonjakan harga pada komoditas jika memasuki Ramadan hingga lebaran nanti.
"Dari pantauan yang kita lakukan, pemerintah akan mengambil langkah jika di tingkat kabupaten/kota tidak dapat menyelesaikan penyebab lonjakan harga. Salah satunya dengan mengintervensi harga di pasaran," katany
Ia mencontohkan sekarang, ketika harga bawang melonjak mencapai Rp120 ribu, provinsi melaporkan ke Kementerian Perdagangan. Kenaikan harga itu karena stok kosong.
"Pemerintah lalu mendistribusikan dalam dua tahap, tujuannya harga bisa kembali normal,� ujar dia.
Sementara itu pada operasi pasar sebelumnya ada 116 ton bawang putih yang masuk ke Kalbar. Karena tidak merubah harga di pasaran, pemerintah kembali melakukan operasi pasar dengan jumlah 60 ton bawang putih.
Operasi pasar ini digelar selama tiga hari di tiga tempat berbeda. Di hari Selasa operasi dilakukan di Pasar Flamboyan. Lalu Rabu di Pasar Mawar dan terakhir (Kamis) di Parit Besar.
"Jika masih tinggi juga, kami akan intervensi lagi hingga batas normal. Intinya harga bawang putih harus di bawah Rp40.000," kata Ridwan.
(KR-RDO/A029/A029)