Putussibau (Antara Kalbar) - Warga di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Puring Kencana Wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat menopang hidup dengan berkebun lada.
"Meskipun harga lada turun, namun lada sangat membantu masyarakat di perbatasan," kata Camat Puring Kencana, Herkulanus Albinus ketika dihubungi via telpon, Selasa.
Menurut Albinus, hasil kebun lada masyarakat setempat itu dijual ke Malaysia dengan harga lada saat ini berkisar Rp50 ribu - Rp60 ribu/kg nilai rupiah sekitar belasan ringgit per kilogram jika menggunakan uang Malaysia.
Selain kebun lada, kehadiran perkebunan kelapa sawit juga membantu masyarakat untuk bertahan karena gaji harian.
" Pekerjaan utama masyarakat sekarang berkebun lada," kata Albinus.
Tidak hanya itu, hasil sayur mayur masyarakat juga di jual ke Malaysia untuk menambah penghasilan masyarakat.
Lebih lanjut, Albinus mengatakan hingga saat ini masyarakat di perbatasan masih ketergantungan dengan negara tetangga, bahkan untuk menjual hasil kebun, masyarakat hanya berjalan kaki sudah sampai ke Malaysia.
" Hasil - hasil kebun dan pertanian masyarakat dijual ke Malaysia, termasuklah lada," kata Albinus.
Mewakili masyarakatnya, Albinus berharap pemerintah dapat menyediakan tenaga pendamping atau pembinaan terhadap masyarakat yang berkebun lada, karena selama ini masyarakat menanam lada secara mandiri.
" Untuk kebun lada, saya rasa sangat cocok dikembangkan, apalagi hasil produksi di jual ke Malaysia," jelas Albinus.
(KR-TFT/Y008)
Kebun Lada Topang Ekonomi Warga Perbatasan Indonesia - Malaysia
Selasa, 29 Agustus 2017 22:37 WIB