Putussibau (Antara Kalbar) - Siswa SDN 11 Janting, Kecamatan Badau di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mendapat tambahan wawasan dari Riani Kasih, penulis novel yang juga guru.
"Budaya membaca harus tertanam sejak dini, sebab dengan membaca kita dapat mendapatkan ilmu dan membuka wawasan serta mengenal dunia yang luas," kata Riani Kasih (27), di Putussibau, Sabtu.
Ia menyampaikan kepada anak-anak sekolah itu pemahaman membaca dengan tema "Membaca Buku Mengenal Dunia" dalam rangka peringatan Hari Literasi Internasional.
Wanita yang juga berprofesi sebagai guru di daerah perbatasan itu berharap agar pelajar di perbatasan Indonesia - Malaysia semakin akrab dengan buku.
"Jadikan buku sebagai teman untuk mengisi waktu - waktu luang," pinta Riani Kasih.
Menurut penulis novel berjudul Hawa itu, kecanggihan teknologi saat ini dapat merusak masa depan generasi muda, apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga perlu peranan semua pihak termasuk orang tua untuk mengawasi sang anak.
Ia menjelaskan telepon selular misalnya, dapat mempengaruhi generasi muda untuk malas belajar dan tidak mau membaca buku pelajaran yang seharusnya dapat memberikan ilmu untuk masa depan.
"Informasi dunia maya sangat cepat, yang lebih menyedihkan generasi muda khususnya pelajar lebih tertarik dengan informasi negatif yang tanpa disadari dapat merusak masa depannya," kata Riani Kasih.
Ia berpesan, agar anak - anak perbatasan semakin akrab dengan buku, sehingga mereka (anak perbatasan) tidak mudah percaya dan terpengaruh berita - berita bohong (hoax) apalagi yang sifatnya mengandung SARA dan kebencian.
(T.KR-TFT/T011)
Siswa Perbatasan "Mengenal Dunia" Bersama Penulis Novel
Sabtu, 9 September 2017 13:21 WIB