Sekda : Deteksi Dini Anak Kesulitan Belajar

    Sukadana (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara Hilaria Yusnani  mengingatkan agar guru dapat mendeteksi sedini mungkin anak yang memiliki kelemahan dalam menangkap pelajaran di sekolah.
    "Ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mengingat pentingnya kemampuan mendeteksi kesulitan belajar anak berkesulitan belajar secara dini sehingga guru dapat memberikan tindakan pencegahan agar siswa tidak terus menerus mengalami kesulitan dalam belajar," jelasnya saat menyampaikan sambutan Bupati dalam acara sosialisasi workshop identifikasi dan deteksi dini anak didik berkesulitan belajar di Balai Praja, Sukadana, Senin.
    Menurutnya, pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik usia dini, dasar, menengah maupun tinggi.
    "Karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial," katanya.
    Sementara dari kacamata ilmu pendidikan, lanjutnya, semua anak memiliki perbedaan dalam perkembangan yang dialami, kemampuan yang dimiliki, dan hambatan yang dihadapi
    "Akan tetapi ilmu pendidikan juga berpendirian bahwa meskipun setiap anak mempunyai perbedaan-perbedaan, mereka tetap sama yaitu sebagai seorang anak. Dengan kata lain pendidikan melihat anak dari sudut pandang yang positif, dan selalu melihat adanya harapan bahwa anak akan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya," ujar dia.
    Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara ini melanjutkan, fungsi pendidikan antara lain untuk memfasilitasi agar anak berkembang menjadi dirinya sendiri secara optimal sejalan dengan potensi yang dimilikinya masing-masing.
    "Ketika pembelajaran dilakukan maka pertimbangan pertama yang diperhitungkan adalah apa yang menjadi hambatan belajar dan kebutuhan anak. Apabila hal itu dapat diketahui maka aktivitas pendidikan akan dipusatkan kepada apa yang dibutuhkan oleh seorang anak, bukan pada apa yang diinginkan oleh orang lain," katanya menegaskan.