Lanjak (Antara Kalbar) - Suku Dayak dan Melayu menggelar ritual adat di Pulau Melayu yang berada dalam kawasan Danau Sentarum di Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Ritual adat itu dilakukan oleh Suku Dayak Tamambaloh, Iban, Kantuk, dan Suku Melayu disaksikan para pengunjung dan pejabat penting lainnya.
Wakil Temenggung Dayak Tamambaloh Banuaka Labian, Antonius Hermanto, Minggu, mengatakan ritual adat tersebut bertujuan untuk berkomunikasi dengan alam dan para leluhur karena ada kegiatan festival di Danau Sentarum, sehingga semua dapat berjalan aman dan lancar.
"Kami lakukan ritual itu untuk meminta perlindungan, kedamaian dan kemurahan rezeki," kata Antonius.
Ritual adat di Pulau Melayu Danau Sentarum digelar Sabtu (28/10).
Ia menjelaskan untuk Suku Dayak Tamambaloh ritual itu bernama Pamindara, sedangkan untuk ritual adat Suku Dayak Iban dan Kantuk serta Suku Melayu juga melakukan ritual yang sama, dengan nama yang berbeda.
"Kami empat etnis itu memang berada di sekitar kawasan Danau Sentarum," kata Antonius.
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan salah satu tujuan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun ingin melestarikan adat istiadat yang mampu menarik perhatian wisatawan.
"Adat istiadat, seni dan budaya merupakan kearifan lokal yang perlu dipelihara karena tidak semua daerah memiliki potensi pariwisata seperti daerah Kapuas Hulu," ujar Nasir.
Menurut Nasir, untuk kemajuan pariwisata tidak terlepas dari dukungan semua pihak, termasuk masyarakat di sekitar kawasan wisata.
"Kami berharap dengan kemajuan pariwisata dapat memberikan manfaat agar masyarakat semakin sejahtera," katanya lagi.
(T.T011/B014)
Kegiatan Ritual Adat Pulau Melayu Danau Sentarum Digelar
Minggu, 29 Oktober 2017 9:16 WIB