BI kerja sama multi pihak kembangkan Inkubbi
Senin, 1 Januari 2018 6:35 WIB
Pontianak (Antaranews Kalbar) - Plt Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengatakan akan terus meningkatkan kerja sama dengan Pemda, Pemprov, dan pihak lainnya dalam pengembangan UMKM, sebagai bagian upaya untuk menstabilkan mata uang rupiah yang ada di provinsi itu.
"Selama ini kita terus meningkatkan kerja sama dengan semua pihak dalam pengembangan UMKM, melalui program Inkubator Bisnis Bank Indonesia (InkubBI) dengan tujuan, agar bagaimana rupiah itu stabil," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto di Pontianak.
Selain itu, persyaratan lainnya untuk menstabilkan rupiah adalah, kebutuhan devisa harus mencukupi, kemudian pangan harus mencukupi, dan orang yang terhubung dengan Bank juga harus banyak.
Oleh karena itu BI untuk memenuhi syarat menstabilkan mata uang rupiah yaitu mengambil target di tingkat daerah seperti di Kalbar dengan membentuk cluster-cluster UMKM di lingkungan masyarakat.
Dalam hal itu, lanjutnya, pembentukan karakter politik yang terus Bank Indonesia lakukan terhadap program-program yang disosialisasikan, dan juga pelatihan (Hard Skill) kemampuan bagaimana melakukan ekspor dan impor.
"Saya rasa para pelaku UMKM juga harus mengetahui bagaimana proses ekspor impor, dan juga mengatasi dan menghadapi harga pasar dunia, agar bisa menghadapi selera konsumen seperti apa," tuturnya.
Dwi menjelaskan, Bank Indonesia sendiri telah menargetkan membuat inkubator bisnis di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen BI untuk mengasah kreativitas dan inovasi pelaku usaha pemula untuk berkembang.
Selama ini, katanya, program inkubator bisnis BI telah memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar bisnis dengan konsultasi bisnis, gerai kemasan, "virtual office", perpustakaan, dan media cetak promosi. Inkubator tersebut berada di kantor lama perwakilan BI.
"Kita harapkan, dengan semakin banyaknya dukungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak, program ini diharapkan bisa terus berkembang dan terus menciptakan wirausaha baru untuk memperkuat perekonomian negara ini," tuturnya.
Dwi menambahkan, saat ini tutor InkubBI juga sudah melatih di desa-desa yang ada di kabupaten seperti Sambas dan Bengkayang.
"Targetnya menciptakan entrepreneur, memperluas penyebaran wirausaha. Target kami Kalbar mempunyai 20 persen entrepreneur," ujar Dwi.
Namun demikian Dwi mengatakan semuanya tidak bisa hanya bergantung dengan BI. Harapan Dwi ada inkubator lainnya yang membantu mencetak wirausaha. Sehingga masalah pengangguran dan kemiskinan bisa diatasi.
"Minimal satu wirausaha memiliki 5 karyawan. Kami sudah menciptakan sekitar 600-900 wirausaha. Ditambah inkubator bisnis diluar BI. Dalam satu tahun sekitar 150 wirausaha kita ciptakan selain itu ada juga di universitas dan lapas dengan 75 peserta per semester, " ujar Dwi.
Inkubator bisnis katanya, disisi lain membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas ekonomi. Selain itu juga membantu Bank Indonesia dalam mencapai tujuannya.
BI sendiri kata Dwi juga memiliki inkubi literasi keuangan dan juga inkubi devisa, serta inkubi ketahanan pangan.
"Sisi lain kita punya target, tapi target pemerintah juga tercapai. Makanya kita juga bekerjasama dengan universitas seperti IAIN Pontianak dan juga universitas Panca Bakti Pontianak," katanya.