Mempawah (Antaranews Kalbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Mempawah, Kalimantan Barat menyatakan telah mendeteksi potensi penurunan curah hujan dengan jeda 5-15 hari hingga akhir Feb 2018.
"Hal ini berpotensi munculnya titik panas yang dapat meluas jadi titik api, terutama wilayah pesisir hingga pantai utara. Masyarakat kita imbau untuk berhemat air," kata Kepala kantor Stasiun Klimatologi Mempawah, Kalimantan Barat, Wandayantolis, Kamis.
Prakiraan potensi kemudahan kebakaran pada tanggal 9 Februari 2018, Wandayantolis menjelaskan bahwa wilayah Kalimantan Barat masuk dalam kategori aman atau tidak mudah terjadi kebakaran.
"Namun sebagian besar wilayah Kalimantan Barat berpotensi sangat mudah terjadi kebakaran. Meliputi Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Ketapang", ujarnya.
Berdasarkan rangkuman ikhtisar cuaca dari 7 stasiun MKG Kalbar tanggal 8 Februari 2018 dilaporkan bahwa arah angin dominan dari Barat dengan kecepatan angin maksimum 28 km/jam.
"Suhu maksimum 31,4 derajat celcius. Suhu minimum 22,4 derajat celcius. Sedangkan kelembaban maksimum 98 persen. Untuk prakiraan kelembaban minimum 62 persen. Sementara visibility 1- 10 km, dan curah hujan 4-22 mm," pungkasnya.
Curah hujan turun Kalbar rawan titik api
Kamis, 8 Februari 2018 12:58 WIB