Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menggelar kegiatan Seminar Nasional dengan tema Peran Penting dan Strategis Kualitas pendidik bagi kemajuan LKP pada era kompetensi di Aula SETC, di Kecamatan Singkawang Timur, Kalbar.
Hadir dalam Seminar tersebut Kepala Dinas. Pendidikan dan Kebudayan Kota Singkawang HM Nadjib,?Pengelola Sinka Education dan Training Center, Dr Arya Djalil serta puluhan pengurus Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dari sembilan kabupaten/kota di Kalbar, Jumat.
Acara seminar nasional itu juga diisi dengan pelantikan Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia (HISPPI) Kalbar periode 2018-2022 oleh Ketum HISPPI Pusat Dr HM Nasrullah Yusuf.
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemendikbud RI, Dr Yusuf Muhyidin meminta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kalbar khususnya di Kota Singkawang dapat meningkatkan daya saing baik kualitas penyelenggaraan pendidikan, tenaga pendidik hingga lulusan LKP.
"Meningkatkan daya saing LKP itu paling penting dalam konteks persaingan saat ini baik nasional, regional bahkan internasional," kata Yusuf Muhyidin.
Caranya,mulai dari pendidik, metodologi pengajaran hingga lulusan LKP harus bersertifikasi. "Pendidiknya harus berkualitas,?lembaganya terakreditasi sehingga lulusannya pun bersertifikasi sesuai jenis program LKP tersebut," ujarnya.
Dimulai dari tenaga pendidik, katanya,?harus berkompeten dan spesialis di bidang jenis program yang diampunya. "Jika program LKP-nya bahasa asing seperti bahasa Inggris maka pengajarannya harus ahli di bidangnya," ungkapnya.
Begitu juga dengan LKP-nya, harus terstandarisasi. Misalkan soal mutu lembaga salah satunya harus terakreditasi dari lembaga yang kompeten sesuai rekomendasi Kemendikbud RI.
"Jika sudah terakreditasi maka mutu lembaga tidak diragukan lagi, selain itu dengan akreditasi maka akan berkesinambungan ada evaluasi kinerja," jelasnya.
Kemudian, jika LKP sudah terakreditasi maka berdampak pada mutu pembelajaran di LKP yang ada,?sehingga diharapkan mutu hasil pembelajaran?juga berkualitas.
Untuk melihat sejauh mana keberhasilan mutu hasil pembelajaran maka digelarlah uji kompetensi.?"Mereka yang mendapatkan keterampilan di sebuah LKP harus berkompetensi sesuai bidangnya sebelum masuk dunia kerja," harapnya.
Setelah uji kompetesi peserta LKP dan layak serta lulus maka peserta akan mendapatkan sertifikasi keahlian sesuai bidang atau jenia program yang diikuti. "Sehingga jika ada industri yang membutuhkan tenaga kerja maka sudah siap pakai," katanya.
Atau jika peserta LKP setelah lulus bisa juga menciptakan lapangan pekerjaan sesuai bidang yang ditekuni dan inilah harapan pemerintah sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun daya saing dan kemandirian warga negara Indonesia.
Selain itu,?katanya,?untuk menentukan mutu lulusan itu dilihat seberapa banyak lulusan LKP itu menyerap kebutuhan tenaga kerja di dunia kerja serta seberapa banyak lulusan LKP tersebut menciptakan lapangan kerja sendiri dalam mengatasi pengangguran yang juga berarti mengentaskan kemiskinan.
"Mutu lulusan itu diketahui jika semakin banyak pengakuan baik oleh masyarakat maupun dunia kerja," katanya.
Kemendikbud gelar seminar nasional di Kota Singkawang
Jumat, 9 Maret 2018 13:05 WIB