"Ada satu ekor anjing warga yang mati Selasa subuh, tepatnya di Kelurahan Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Singkawang, Yusnita Fitriadi, di Singkawang, Rabu.
Menurutnya, anjing yang mati ini sudah pernah pihaknya vaksin pada 13 Maret kemarin. Setelah divaksin, pihaknya terus memonitor perkembangan anjing tersebut. "Tahu-tahu pagi tadi saya mendapat kabar bahwa anjing yang divaksin itu mati," ujarnya.
Untuk itu, dirinya pun datang ke lokasi untuk mengambil sampel kepala anjing yang mati tersebut untuk dibawa ke laboratorium yang ada di Kota Pontianak.
"Jika hasilnya nanti positif rabies, maka kami akan lebih intensif lagi untuk melakukan vaksinasi dan pemblokiran wilayah supaya virusnya tidak semakin meluas," tuturnya.
Di tempat yang sama, salah satu dokter hewan yang ikut turun ke TKP, Drh Rossa mengatakan, bahwa pihaknya pernah melakukan vaksinasi terhadap dua ekor anjing tepatnya di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur pada 13 Maret lalu.
Kemudian, dirinya mendapat laporan dari Ketua RT 2 yang menyebutkan bahwa di tempatnya ada kasus gigitan anjing terhadap manusia sebanyak lima orang. "Sementara pelakunya hanya satu ekor anjing," katanya.
Mengingat kasus yang disebutkan sudah mengarah ke gejala rabies, sehingga pihaknya pun datang ke lokasi dan melihat anjing sudah dalam keadaan dirantai.
"Kemudian kita sarankan untuk diobservasi untuk dilakukan pengamatan dan ternyata anjing yang dirantai itu, dan pada sore harinya meninggal," ujarnya.
Hanya saja, pihaknya baru tahu keesokan harinya, sehingga sampel anjing yang sudah menggigit sebanyak lima orang itu tidak dapat karena sudah terlanjur dikubur oleh warga.
Dikarenakan sampelnya tidak dapat, maka pihaknya pun mengamati anjing yang terpapar oleh anjing yang sempat digigit oleh anjing yang mati itu.
"Kami minta kepada Ketua RT untuk mengurung anjing yang menjadi korban gigitan itu, di kandang untuk dilakukan pengamatan. Jika terjadi perubahan tingkah laku baru lapor ke kami," katanya.
Kemudian pada Senin (26/3) sekitar pukul 11.00 WIB, anjing yang dikurung itu mengalami perubahan tingkah laku, seperti mulut menganga dan tidak mau makan. "Intinya ada gejala-gejala yang aneh," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya pun meminta kepada warga untuk melakukan pengamatan, jika anjingnya mati, langsung lapor. "Ternyata anjingnya mati pada Selasa subuh," jelasnya.
Sehingga pihaknya datang ke lokasi untuk mengambil sampel kepalanya untuk dikirim ke Pontianak. "Jika sampel anjing yang mati ini hasilnya positif, berarti anjing yang sebelumnya menggigit lima orang itu positif rabies," katanya.
Dengan hasil itu nantinya, maka pihaknya akan mengambil tindakan yang lebih intensif kepada manusianya. "Dalam arti harus dilakukan tindakan yang lebih intensif lagi terhadap lima orang yang di gigit tadi," ujarnya.
Baca juga:
17 kasus gigitan anjing di Kota Singkawang
Distan Kota Singkawang vaksin 2.500 ekor anjing
383 kasus gigitan anjing di Kalbar
Masyarakat Kubu Raya dan Pontianak diimbau waspadai rabies
17 kasus gigitan anjing di Kota Singkawang
Distan Kota Singkawang vaksin 2.500 ekor anjing
383 kasus gigitan anjing di Kalbar
Masyarakat Kubu Raya dan Pontianak diimbau waspadai rabies
Anjing yang mati inilah menjadi indikator pihaknya untuk melakukan tindakan yang lebih intensif lagi.
Mengenai satu ekor yang masih di kurung, dikarenakan anjing ini sempat satu kandang dengan anjing yang mati. Dimana di dalam kandang tersebut, keduanya sempat berkelahi. Sehingga anjing yang mati ini dilepaskan oleh Pak RT.
"Dikarenakan dia sempat digigit oleh anjing yang mati, dikhawatirkan anjing ini terpapar oleh virus dari anjing yang mati. Oleh sebab itulah, dia kita kurung untuk mencegah supaya tidak menyebarkan virus-virus lagi ke anjing yang lain," ungkapnya.
Menurutnya, lima orang yang digigit itu terdiri dari tiga anak-anak dan dua orang dewasa.
Salah satu anak yang digigit anjing, Anjas Setiawan (12) mengatakan, saat itu dirinya sedang duduk di warung. Tiba-tiba seekor anjing datang langsung menggigitnya.
"Anjing datang langsung menggigit kaki sebelah kanan saya," katanya.
Usai digigit, dia tidak merasakan yang aneh-aneh pada dirinya. "Ndak ada rasa apa-apa sih bang, biasa-biasa saja," ujarnya.
Bahkan, dirinya baru mendapatkan vaksinasi dari petugas seminggu setelah digigit anjing. "Sekitar seminggu baru disuntik oleh dokter hewan," katanya.
Hal yang sama juga dialami anak lainnya, Juventus (11), yang mengatakan, saat itu dirinya sedang main bola. "Saat mengejar bola, diikuti oleh anjing dan langsung menggigit kaki sebelah kiri saya," katanya.
Hal yang aneh pun tidak dirasakannya, usai digigit oleh anjing. "Biasa saja bang, tidak ada rasa sakit apa-apa," ujarnya.