Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar menggalakkan gerakan minum susu (Gerimis) dan makan telur di sekolah (Maklurah) di lingkungan sekolah untuk mencegah stunting seperti di SDN 93 Kecamatan Singkawang Utara.
Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Abdul Manaf di Pontianak, Jumat mengatakan, sekarang ini sedang hangat dibicarakan masalah stunting baik secara nasional bahkan international.
"Stunting itu gizi buruk yang kronis yang dapat mengakibatkan tingkat kecerdasan menjadi lambat, anak-anak kalau sekolah akan merasa ngantuk, dan lain-lain," katanya.
Selain itu, gizi buruk ini juga akan mempengaruhi kesehatan yang bersifat permanen seperti gangguan hati, ginjal, jantung bahkan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.
Baca juga: Angka kemiskinan naik picu stunting
Menurutnya, Indonesia merupakan negara unsur ke-17 dari 117 negara yang saat ini menghadapi masalah stunting. Sehingga untuk mengatasi hal ini, pihaknya akan menomorsatukan kesehatan anak melalui kegiatan ini mengingat angka stunting di Indonesia cukup tinggi yakni mencapai 9 juta anak.
Penyebabnya dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pangan dan gizi.
"Salah satunya adalah pola makan, jika pola ini tidak segera diubah maka masalah kesehatan akan timbul," ungkapnya.
Terlebih penyakit yang ada di tengah masyarakat sekarang ini adalah penyakit yang bukan sifatnya infeksi (tidak menular) seperti kolesterol tinggi, kencing manis dan darah tinggi.
"Penyakit ini terjadi karena pola makan yang keliru," jelasnya.
Baca juga: Legislator ajak perempuan muda jadi ibu cerdas
Dia melihat perlu ada pembenahan pola makan di tengah masyarakat. Dimana Kementerian Pertanian telah membuat konsep Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Salah satunya melalui gerakan minum susu (Gerimis) dan makan telur di sekolah (Maklurah) ini.
Menurutnya, telur salah satu makanan yang memiliki gizi yang sangat tinggi, dimana sembilan asam amino terkandung di dalam telur. Bahkan, menurut para ahli gizi mengatakan, bahwa telur adalah salah satu makanan yang paling padat gizi.
Selain menggalakkan minum susu dan makan telur kepada anak, dia juga mengajak masyarakat Singkawang untuk bisa memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan.
"Seperti buah-buahan dan sayur-sayuran," katanya.
Baca juga: Sintang kampanye gizi cegah stunting
Menurutnya, anak usia dini harus sudah diajarkan cara pola makan yang benar. Karena anak-anak sekarang harus kita persiapkan untuk menghadapi tantangan dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Singkawang, Yusnita berjanji akan berupaya untuk menggalakkan gerakan minum susu (Gerimis) dan makan telur di sekolah (Maklurah).
"Nanti kita upayakan melalui koordinasi dari dinas ke camat dan lurah untuk menggalakkan kegiatan ini setiap tahunnya," katanya.
Dia pun berharap, apa yang dilakukan pada hari ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dalam menimba ilmu pendidikan sehingga cita-cita yang diinginkan bisa tercapai sesuai keinginan.
Kalbar galakkan "maklurah" dan "gerimis" cegah stunting
Jumat, 27 April 2018 9:34 WIB