Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kalbar M Isnaini menyatakan realisasi jumlah pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum mencapai target karena pada awal 2018 terkendala ketidakpastian mengenai spesifikasinya.
"Pada awal tahun kami sempat terkendala sebab belum ada kepastian tentang spesifikasi rumah MBR. Kondisi tersebut berdampak pada realisasi saat ini, yaitu belum mencapai target," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Sementara itu, kata Isnani, dari segi penjualan rumah bersubsidi itu saat ini juga agak terhambat lantaran bank penyalur KPR untuk MBR memperlambat.
"Bank-bank penyalur KPR memperlambat proses berkas MBR sehingga akad lambat dan berdampak pada penjualan," kata dia.
Isnaini menyebut untuk target pembangunan rumah MBR/bersubsidi untuk di Kalbar pada 2018 sebanyak 9.038 unit. Pihaknya akan terus memaksimalkan peran untuk mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.
"Kami berkomitmen untuk mendukung program sejuta rumah. Kita akan terus memaksimalkan peran untuk memberikan rumah yang layak huni bagi MBR," sebutnya.
Ia berharap, pemerintah atau bank bisa memberikan perhatian agar program MBR dari REI kian maksimal.
"Kembali, komitmen kakmi adalah akan maksimal jika didukung penuh oleh pemerintah dan bank terkait. Sejumlah kendala harus dicarikan solusi bersama," kata dia.
Baca juga: Permintaan rumah subsidi di Bengkayang mencapai 1.239 unit
Pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah terkendala spesifikasi
Minggu, 9 September 2018 13:23 WIB