Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan ucapan belasungkawanya terhadap korban aksi protes Selasa (21/5) dan meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan.
Prabowo menyampaikan pernyataannya dalam jumpa pers didampingi calon wakil presidennya, Sandiaga Uno, beserta para petinggi partai politik pendukungnya di rumah kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu.
Dalam jumpa persnya, Prabowo mengimbau seluruh pejabat publik, kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warganet untuk menghindari segala bentuk kekerasan yang dapat memprovokasi keadaan di bulan Ramadhan.
“Kami meminta peristiwa kekerasan tadi dan subuh yang telah mencoreng martabat Indonesia tidak terjadi lagi. Bila terjadi lagi, maka kami sangat kuatir rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sulit dirangkai kembali,” jelas Prabowo.
Selanjutnya, ia meminta aparat keamanan untuk terus melindungi rakyat dan tidak melukai apalagi menembak rakyat.
“Saya tegaskan yang masih mau mendengar saya. Hindari kekerasan fisik. Berlakulah sopan dan santun. Hormati pejabat penegak hukum. Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan,” tutur Prabowo pada penutupan konferensi persnya.
Ia juga mengingatkan TNI dan Polri yang masih aktif bahwa segala perlengkapannya dibiayai oleh rakyat sehingga tidak sepantasnya aparat melakukan kekerasan pada rakyat.
Prabowo minta jangan lakukan kekerasan
Rabu, 22 Mei 2019 17:32 WIB