Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Putussibau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat membuka lima jurusan untuk mencetak siswa yang handal siap kerja dan membuka lapangan pekerjaan di masyarakat.
" Kelima jurusan di SMKN Putussibau itu sangat cocok dengan kondisi daerah dan peluang dunia kerja pada perkembangan teknologi saat ini," kata Ketua Penerimaan peserta didik baru (PPDB), Faustian Kalis, kepada Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis.
Dikatakan Faustian, lima jurusan di SMKN Putussibau saat ini yaitu Akuntansi, Teknologi komputer dan jaringan (TKJ), Tata Busana (TB), Pemasaran dan Desain Komunikasi Visual.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji tambah daya tampung sekolah terkait aturan zonasi
Menurut dia, pada PPDB tahun ini SMKN Putussibau menerima 317 siswa baru yang terdiri dari jurusan Akuntansi 106 siswa, Teknik Komputer dan jaringan 71 siswa, Tata busana 36 siswa, pemasaran 68 siswa, kemudian untuk desain komunikasi dan visual sebanyak 36 siswa.
"Siswa yang sudah ada itu 421 siswa ditambah siswa baru 317 siswa jadi total siswa SMKN I Putussibau tahun ajaran baru kali sebanyak 738 siswa dengan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 51 orang," jelas Faustian.
Disampaikan Faustian, saat ini sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar di SMKN I Putussibau sudah cukup memadai.
Hanya saja untuk proses pembelajaran di SMK, siswa lebih diperbanyak praktek sehingga mereka bisa langsung menerapkan ilmu yang diterima di sekolah tentunya sesuai kondisi dan peluang di masyarakat.
Baca juga: Puluhan orang tua di Pontianak datangi posko pengaduan PPDB online
" Praktek kerja lapangan (PKL) siswa SMK saat ini lebih lama yaitu sekitar enam bulan, dimana para siswa di sebar di sejumlah perkantoran pemerintah, perbankan dan di sejumlah perusahaan, sehingga tamat dari SMK para siswa kita siap kerja dan membuka lapangan pekerjaan, itulah uniknya SMK," kata Faustian.
Dia berharap selain keterampilan siswa, pemerintah daerah juga diminta untuk dapat memfasilitasi dengan pihak perusahaan dan dunia usaha lainnya, untuk menjadi tamatan SMK menjadi prioritas sesuai dengan keterampilan dan kemahiran siswa.