Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengatakan hingga hari ini pihaknya terus mematangkan persiapan kegiatan kunjungan Presiden RI, Joko Widodo di Kalbar, dimana pada kunjungan tersebut, Sutarmidji akan mengajak presiden untuk menanam bibit durian unggul di daerah itu.
"Pada kunjungan pak Jokowi nanti akan kita ajak beliau untuk menanam dua durian unggulan di Kalbar yaitu durian Serombut dan Durian Singku dimana dua jenis durian ini merupakan terbaik diantara durian lainnya," kata Sutarmidji saat meninjau lokasi kunjungan presiden Jokowi di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Mau ekspor durian, ini tiga varietas yang disarankan pakar
Seperti diketahui, kunjungan Jokowi di Kalbar pada Kamis besok, akan dirangkaikan dengan kegiatan pembagian sertifikat Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA) oleh Kementerian Kehutanan dan LA di Kalbar.
"Sesuai dengan jadwal yang ada, presiden Jokowi akan datang ke Kalbar dalam rangka pembagian sertifikat TORA kepada masyarakat di Kalbar. Saat ini kita sedang mempersiapkan agenda itu dan akan ada beberapa titik kunjungan pak presiden nantinya di Pontianak," tambahnya.
Dari informasi sementara, Presiden Jokowi akan datang bersama ibu negara Iriana Joko Widodo didampingi sejumlah Menteri dan staf kepresidenan. Selain membagikan sertifikat program Tora dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Rumah Radak'ng, Jokowi juga akan meninjau taman Digulis Untan, Pelabuhan Senghie serta peninjauan pembangunan infrastruktur di Jembatan Landak dan Masjid Jami' Pontianak.
Baca juga: Gubernur Kalbar ajak pemilik kebun ikut Festival Durian Unggul Bumi Khatulistiwa
Sebelumnya, pada Minggu (1 September 2019) kemarin, Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya terlebih dahulu datang ke Pontianak untuk meninjau lokasi rencana kunjungan presiden Jokowi.
Pada pengecekan lokasi tersebut Siti Nurbaya mengatakan, penyerahan sertifikat TORA ini akan diserahkan langsung oleh presiden, pada Kamis besok.
Dia menjelaskan, untuk seluruh Kalimantan pada penyerahan pertama ini akan dilakukan seluas 80 ribu hektare.
Program TORA ini merupakan pelepasan lahan hutan yang disertifikatkan untuk masyarakat, dimana masyarakat akan mendapatkan kepastian atas lahan yang mereka tempati dari lahan yang sebelumnya merupakan hutan.
"Latar belakang dilaksanakannya program ini karena selama ini terjadi ketimpangan penguasaan hutan untuk kehidupan masyarakat dimana sejauh ini lahan hutan banyak diserahkan pengelolaannya kepada perusahaan. Namun di zaman pemerintahan pak Jokowi, baru akses kepemilikan lahan ini diserahkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki legalitas atas lahan hutan," jelasnya.
Melalui program ini, pihaknya melakukan perbaikan untuk keberpihakan lahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki izin untuk memanfaatkan hutan yang ada untuk kepentingan masyarakat.
Siti Nurbaya menjelaskan untuk program Tora ini terdiri atas pemanfaatan hutan untuk hutan fungsional, redistribusi lahan dan hutan adat, sehingga masyarakat nantinya akan memiliki legalitas atas lahan hutan yang mereka kelola.