"Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jamaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," kata Staf Teknis Haji yang juga Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Endang Djumali di Jeddah, Selasa (10/9) malam.
Baca juga: Seorang calon haji asal Sintang meninggal di Tanah Suci
Endang menambahkan, dalam rangka melakukan perlindungan kepada jamaah haji yang sakit dan wafat, PPIH juga telah melakukan upaya pemulihan kesehatan di klinik sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi.
Tahun ini, pihaknya mencatat anggota jamaah yang telah dirawat di klinik sektor sebanyak 717 orang.
Sementara mereka yang telah dirawat di KKHI sebanyak 1.636 orang dan di RSAS sebanyak 1.091 orang, katanya.
Baca juga: Tersedia 50,8 ton obat-obatan untuk jamaah calon haji yang sakit
Jumlah anggota jamaah wafat sampai saat ini sebanyak 440 orang, terdiri dari 413 orang haji reguler dan 27 orang haji khusus.
Sedangkan anggota jamaah yang disafariwukufkan karena sakit sebanyak 65 orang dengan 10 bus, sedang yang dibadalhajikan sebanyak 231 orang.
Operasional haji sendiri akan berakhir setelah pemulangan jamaah kloter terakhir pada 15 September dan petugas haji pada 18 September 2019.
Baca juga: Seorang haji Kapuas Hulu masih jalani perawatan di Rumah Sakit Madina
Selanjutnya, KUH membentuk tim pemulangan untuk anggota jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi.
"Jamaah tidak perlu khawatir. Selama masih dirawat, rumah sakit akan terus jamin pengobatan," tandasnya.
Baca juga: Satu calon haji Singkawang tunda berangkat
Baca juga: Sejumlah Calon Haji Kalbar Dirawat di Arab Saudi