Pontianak (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKNB) Kalbar mengajak para pekerja migran untuk memahami dengan baik nilai-nilai Pancasila dan turut mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS.
"Pencegahan terjangkit penyakit HIV/AIDS serta pemahaman nilai-nilai Pancasila ini merupakan dua hal yang sama-sama penting, tidak hanya kepada para PMI (Pekerja Migran Indonesia) kita akan tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuannya dalam rangka membentuk keluarga kecil, bahagia, sejahtera," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Kusmana di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan sosialisasi dan KIE Program KKBPK untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pentingnya pembangunan keluarga bersama mitra kerja, dalam hal ini Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan wilayah, mulai dari kalangan ormas, serikat pekerja, dan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pontianak.
"Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila," katanya.
Hadir dalam kegiatan itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN M. Yani, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Eka Sulistia Ediningsih, Sekretaris Utama Badan Pembinaan ldeologi PancasiIa (BPIP) Karjono, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SEMI) Hariyanto, Ketua DPW Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kalbar lswandi.
Kusmana mengatakan dalam kegiatan tersebut lebih membahas kepada ketahanan keluarga, di mana keluarga harus nyaman, tenteram, adil, dan sakinah, mawadah, serta warahmah.
"Buruh migran, mohon maaf kalah bersaing di daerahnya sendiri, pada hal ini merupakan salah satu bentuk pengaruh dari bonus demografi. Kalau banyak para migran kita yang bekerja keluar negeri artinya kemampuan untuk mendapatkan peningkatan ekonomi keluarga di dalam negeri itu belum tersedia," katanya
Disisi lain, kata Kusmana, keluarga pastinya menjadi korban yang ditinggalkan dan hal itu merupakan dampak dari kependudukan.
Ia menyebut siapa pun yang ditinggalkan, baik itu anak, isteri, atau suami, bisa menjadi korban dari dampak kerja keluar negeri bila si pekerja migran itu pulang justru tertular dan membawa penyakit HIV/AIDS atau paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Di sinilah kami bekerja sama dengan pihak terkait memberikan sosialisasi dan KIE Program KKBPK dalam rangka penanaman nilai-nilai Pancasila serta penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS, khususnya kepada para pekerja migran. Dengan harapan dapat memperkuat ketahanan keluarga, memperkuat ketahanan masyarakat, dan ketahanan bangsa serta negara Indonesia," katanya.