Pontianak (ANTARA) - Satuan Polsek Ambawang di backup bersama Polres Kubu Raya membantu proses evakuasi ratusan warga di Kecamatan Sungai Ambawang yang terdampak banjir.
"Banjir yang terjadi di Kecamatan Sungai Ambawang sudah sejak satu pekan lalu. Untuk itu, pada Senin kemarin kita melakukan pengecekan lokasi terdampak banjir dan sampai hari ini kita minta personel yang ada untuk terus memberikan laporan," kata Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana di Sungai Raya, Rabu.
Baca juga: Ruas Jalan Putussibau - Pontianak lumpuh total akibat banjir
Dia menjelaskan, dalam pengecekan dampak dari banjir di lakukan pihak Polsek Sungai Ambawang, Pemerintah Desa dan dari staf Camat Sungai Ambawang pengecekan di lakukan pada tujuh titik antara lain, Desa Teluk Bakung, Desa Puguk, Desa Pancaroba, Desa Lingga, Desa, Simpang Kanan, Desa Bengkarek dan Desa Pasak Piang.
Adapun Rumah masyarakat yang terkena dampak akibat bencana banjir, terjadi di Desa Teluk Bakung terdapat 200 rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian 20 sampai 50 centimeter. Desa Puguk terdapat 30 rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian 10 sampai 15 cm, Desa Pancaroba terdapat 977 rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian air kurang lebih 50 sampai 100 Cm.
Kemudian banjir juga terjadi di Desa Lingga, dimana sampai saat ini jumlah rumah yang terendam banjir masih dalam pendataan. Desa Bengkarek terdapat 120 rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian 10 sampai 15 Cm, Desa Simpang Kanan terdapat 10 rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian air 40 Cm, Desa Pasak Piang terdapat 12 Rumah yang masih terendam banjir dengan ketinggian 10 Cm
Baca juga: Jalan Trans Kalimantan ruas Pontianak-Tayan kebanjiran
"Adapun pendataan yang di lakukan oleh pemerintah desa dan di dampingi Personil Polsek Ambawang sampai sejauh ini masih adanya kendala jarak tempuh yang tidak bisa di lewati kendaraan, sehingga sulit dilakukan evakuasi terhadap warga," tuturnya.
Meski demikian, masih banyak warga yang memilih untuk bertahan di rumahnya, dengan alasan takut barang-barang mereka hilang atau terendam banjir.
"Dengan curah hujan bulan Desember yang cukup tinggi berdampak sangat buruk bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah. Kemudian ruas Jalan Trans Kalimantan berpotensi pada kemacetan lalulintas dan kecelakaan lalulintas, karena sejumlah ruas jalan tergenang banjir," kata Yani.
Baca juga: Curah hujan tinggi, jalan menuju kawasan wisata longsor
Baca juga: Hampir seluruh Kota Tebing Tinggi tergenang banjir
Baca juga: Tanah longsor "dibibir " jalan penghubung Putussibau - Pontianak