Gorontalo (ANTARA) - Akses transportasi di lintas Sulawesi bagian barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terputus akibat longsor di Desa Tolitehuyu, Kecamatan Monano, Senin.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Anggrek, Kecamatan Anggrek, Ipda Jaka Wiharja, mengatakan, pihaknya terkurung diantara dua longsoran yang menutupi seluruh badan jalan sepanjang lebih dari 100 meter di desa tersebut, menyebabkan kemacetan dari arah Kecamatan Anggrek ke Kecamatan Sumalata dan sebaliknya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyatakan, ratusan rumah di daerah itu terendam banjir sejak Minggu malam (1 Maret 2020) hingga Senin pagi.
Baca juga: Longsoran batu besar tutup Jalan Raya Garut-Pameungpeuk
Baca juga: Bencana longsor dan jalan ambles di wilayah barat Gorontalo
"Banjir meluas di beberapa kecamatan, antara lain Desa Monano Atas (Monas), Tudi, Monano dan Pilohulata, Kecamatan Monano, Desa Pontolo Kecamatan Kwandang, Desa Motihelumo Kecamatan Sumalata Timur, Desa Bulontio Timur Kecamatan Sumalata, Dusun Sapaweya Desa Imana Kecamatan Atinggola," ujar Agus Musada, Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD setempat, di Gorontalo, Senin.
Tim BPBD kata dia, membagi personel dan peralatan yang dimiliki, turun ke lokasi-lokasi banjir serta berkoordinasi dengan aparat Babinsa dan pemerintah desa di masing-masing desa terdampak banjir, mengingat ketinggian air di beberapa lokasi masih cukup tinggi.
Baca juga: Sembilan tewas akibat banjir dan tanah longsor di Jabodetabek
Baca juga: Curah hujan tinggi, jalan menuju kawasan wisata longsor
Baca juga: Longsor, akses jalan di Pengkadan Kapuas Hulu lumpuh