Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan kasus terjangkitnya corona yang dikaitkan dengan pertemuan Jamaah Tabligh di Masjid Seri Petaling, Kuala Lumpur pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020 merupakan klaster baru.
Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Institut Pelatihan Kementerian Kesehatan Malaysia di Sungai Buloh, Selangor, Kamis, usai meninjau Rumah Sakit Sungai Buloh sebagai rumah sakit khusus corona.
Dia mengatakan sejauh ini tiga kasus positif corona berkaitan dengan acara keagamaan ini masing-masing satu kasus di Kuantan, Tawau dan Brunei.
"Serentak dengan kejadian ini masjid tersebut akan ditutup untuk pembersihan dan disinfeksi,” katanya.
Sebelumnya Dirjen Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah membenarkan seorang warga usia lanjut dijangkiti corona setelah menghadiri pertemuan yang diadakan di Masjid Seri Petaling tersebut.
Dilaporkan sebanyak lebih 10.000 orang hadir dalam pertemuan di masjid tersebut yang melibatkan jamaah dari berbagai negara.
Dari jumlah tersebut lebih separuh terdiri dari jamaah asal Malaysia.
Adham mengatakan pihaknya mengimbau mereka yang menghadiri acara tersebut agar melakukan pemeriksaan kesehatan di 57 rumah sakit pemerintah atau rumah sakit swasta yang mempunyai kemudahan pengujian penyakit tersebut.
Selain warga Malaysia yang mengikuti acara itu, ada juga peserta dari Indonesia (696), Filipina (215), Thailand (132), Vietnam (130), Singapura (95).
Lalu Kamboja (79), Brunei Darusalam (74), China (35), India (18), Bangladesh (9), Myanmar (6), Aljazair (6), Tunisia (5), Jordan (5), Afrika Selatan (4), Australia (4), Arab Saudi (3), Korea Selatan (2), Gambia (2), Kanada (1), Selandia Baru (1), Jerman (1), Mesir (1), Tanzania (1) dan Jepang (1).