Pontianak (ANTARA) - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak Kalimantan Barat mulai dari Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan, beserta seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah menjalani rapid test COVID-19 di Dinas Kesehatan Kota setempat, Selasa.
Edi Rusdi Kamtono di Pontianak menjelaskan, rapid test ini dilakukan terhadap jajaran pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, di mana aparatur sebagai pelayan masyarakat hampir setiap hari melakukan kontak langsung dengan masyarakat.
Baca juga: Hasil rapid test Bupati Sintang Jarot Winarno negatif COVID-19
"Ini juga sebagai langkah pencegahan jika seandainya ditemukan hasil tes reaktif, maka langsung bisa ditangani," ujarnya.
Seandainya ditemukan hasil pemeriksaan reaktif, maka yang bersangkutan harus diisolasi. Dan untuk sementara tugas yang bersangkutan akan digantikan oleh pejabat di bawahnya atau Pejabat Pelaksana harian (Plh). "Tugasnya akan tetap jalan, karena kita sudah tersistem," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Pontianak tingkatkan rapid test
Edi menambahkan pihaknya telah memesan rapid test kit minimal 10 ribu. Dirinya berharap jumlah tersebut bisa ditambah lagi hingga mencapai 20 ribu. Apabila rapid test kit yang dipesan telah tiba, pihaknya akan memperluas rapid test dengan sasaran masyarakat luas, misalnya di pasar-pasar, terminal, pelabuhan dan batas kota.
"Rapid test tersebut dilakukan secara random dan gratis. Jika ada yang reaktif maka akan ditindaklanjuti dengan tes swab," ungkapnya.
Baca juga: Dinkes Kalbar upayakan 100.000 rapid test
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sebab berdasarkan analisis Tim Gugus Tugas COVID-19 memperhatikan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak diketahui asal penularannya dari mana, karena ketika masuk rumah sakit ditetapkan sebagai PDP dan hasil rapid testnya reaktif. Saat ditelusuri, pasien bersangkutan merasa tidak pernah keluar rumah atau keluar daerah tapi hasil pemeriksaan positif.
"Sehingga langkah yang kita lakukan dengan memperluas rapid test di kalangan masyarakat sebagai langkah awal pelacakan asal penyebaran," ujarnya.
Diakuinya, kendala yang dihadapi lantaran Pontianak sebagai kota tempat perlintasan daerah kabupaten/kota di Kalbar sehingga banyak dikunjungi masyarakat.
Baca juga: Dinkes Kalbar siapkan rapid test lansia dengan penyakit
"Salah satu contohnya saat tadi malam beberapa warung kopi yang dirazia ternyata banyak yang bukan warga Kota Pontianak yang nongkrong," kata Edi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bahasan menuturkan setelah hasil diketahui nantinya, maka akan dilakukan tindak lanjut sesuai SOP COVID-19.
Menurut dia, hasil rapid test ini tidak sepenuhnya menunjukkan orang langsung positif COVID-19. Namun demikian tetap akan dilakukan penanganan sesuai SOP COVID-19.
"Jika ada yang positif maka harus siap untuk mengikuti SOP," katanya.
Baca juga: Jurnalis di Singkawang rapid test Covif-19, hasilnya negatif
Baca juga: Dinkes Sekadau : hasil rapid test tenaga kesehatan non reaktif COVID-19
Baca juga: Hasil "Rapid test" Wali Kota Singkawang negatif COVID-19