Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan saat ini pihaknya masih mengupayakan pengadaan 100.000 ribu alat tes COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan tes yang ada di Kalimantan Barat.
"Dinas Kesehatan Kalbar paling tidak akan mengadakan 100.000 pcs rapid test untuk penanggulangan COVID-19 di provinsi ini karena yang ada saat ini yang ada jumlahnya baru 9.800 pcs dan itu sudah kita sebarkan ke beberapa RS yang ada di Kalbar," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Dia merincikan, 9.800 pcs rapid test tersebut merupakan bantuan dari Kemenkes RI sebanyak 2.400 pcs, Pengadaan APBD 1.400 pcs, bantuan dari Kadin Kalbar tahap pertama 2.000 pcs dan tahap kedua 4.000 pcs.
"Dalam waktu dekat, kita akan siapkan kembali 1.000 pcs Rapid Test dan Dinas Kesehatan akan terus mengusahakan pengadaan rapid test ini," katanya.
Seperti kita ketahui bahwa pengadaan rapid test sekarang ini agak susah karena harus bersaing dengan 140 negara lain yang juga terjangkit COVID-19.
"Karena jumlahnya yang masih terbatas, kami mengimbau agar dinas kesehatan dan rumah sakit di daerah segera menggunakan rapid test yang sudah dibagikan dan menggunakannya secara selektif terutama untuk petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan perawatan pasien kasus konfirmasi, PDP, ODP dan OTG yang rentan," tuturnya.
Penggunaan rapid test ini juga diprioritaskan untuk warga Kalbar yang berusia 60 tahun ke atas yang mempunyai penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal dan lain-lain.
Terpisah, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan pihaknya akan mengupayakan sebanyak-banyaknya rapid test untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat.
Ia mengimbau kepada masyarakat, jika di sekeliling tempat tinggalnya ada yang positif dari hasil rapid test , agar tidak panik.
"Jangan bertindak yang berlebihan, karena harusnya kita semangati dia dan keluarganya agar mereka tidak terbebani, bahkan kalau bisa bantu mereka dengan makanan yang bergizi baik. Jadi sekali lagi ayo bersama kita cegah penyebaran COVID-19," kata Sutarmidji.
Dirinya meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker di dalam atau di luar rumah, selalu cuci tangan, jaga jarak dengan sesama dan istirahat yang cukup.