Jakarta (ANTARA) - Facebook dilaporkan sedang bereksperimen dengan fitur baru untuk aplikasi iOS Messenger-nya, yang dimaksudkan untuk menambah perlindungan terhadap privasi pengguna dengan autentikasi Touch ID, Face ID atau kode sandi, sebelum mengakses percakapan.
Saat diaktifkan, fitur ekperimental itu akan meminta autentikasi sebelum memberikan akses ke obrolan Messenger dan akan menggunakan metode autentikasi yang sama yang saat ini digunakan untuk membuka kunci ponsel itu sendiri.
Dikutip dari Phone Arena, Selasa, App Lock, demikian sebutannya, juga memungkinkan pengguna untuk mengatur kapan Face ID dibutuhkan, dengan opsi 1 menit, 15 menit hingga 1 jam.
"Kami ingin memberi orang lebih banyak pilihan dan kontrol untuk melindungi pesan pribadi mereka, dan baru-baru ini, kami mulai menguji fitur yang memungkinkan Anda membuka kunci aplikasi Messenger menggunakan pengaturan perangkat Anda. Ini merupakan lapisan privasi tambahan untuk mencegah orang lain mengakses pesan Anda," ujar juru bicara Facebook kepada Engadget dikutip Selasa.
Fitur keamanan App Lock Facebook Messenger saat ini sedang diuji coba pada beberapa pengguna iOS, yang kemungkinan akan tersedia di semua platform nantinya, jika mendapat respons positif.
Facebook baru-baru ini didenda oleh lembaga penegak hukum Kanada, Canada's Competition Bureau (CCB), sebesar 6,5 juta dolar AS. Menurut CCB, Facebook telah membagikan data pribadi pengguna kepada pengembang pihak ketiga. Facebook membantah tuduhan itu, namun setuju untuk membayar denda.
Sebelumnya, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu juga didenda oleh AS, Inggris, Australia dan sejumlah negara lainnya atas kasus Cambridge Analytica, di mana data pribadi 87 juta pengguna diambil oleh perusahaan analitik melalui survei online.
Baca juga: Facebook diawasi sejak membeli Giphy
Baca juga: Kokam Jateng siapkan langkah hukum untuk pemilik akun Facebook Ade Armando
Baca juga: Ilmuwan minta Facebook hapus unggahan Presiden Donald Trump