Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Keqiang menginstruksikan dua proyek pembangkit bertenaga nuklir dilanjutkan untuk menambah lapangan kerja.
Proyek dengan total investasi senilai 70 miliar yuan atau sekitar Rp150 triliun itu akan menciptakan lapangan kerja yang sangat besar, demikian pernyataan tertulis PM Li yang diterima ANTARA, Sabtu.
Ia menyebutkan kedua proyek itu adalah energi nuklir Changjiang di Hainan yang kini sudah memasuki tahap kedua dan energi nuklir Sanao di Zhejiang yang baru masuk tahap pertama.
Kedua proyek tersebut sudah memenuhi persyaratan konstruksi dengan menggunakan “Hualong One”, tekonologi pembangkit nuklir generasi ketiga.
PM Li juga menekankan pentingnya penelitian di area yang lemah dalam pengembangan tenaga nuklir dengan mengutamakan keamanan dan kualitas.
Selain itu dia juga mengingatkan bahwa perusahaan harus memenuhi tanggung jawab utama atas keselamatan dan keamanan.
Meningkatkan pengawasan konstruksi dan operasi mutlak harus bisa menjamin keamanan, tegas Li.
Baca juga: Tuding Arab Saudi kembangkan program nuklir, Iran desak IAEA selidiki
Baca juga: BATAN sebut 2020 bangun Prototipe PLTN 100 MW di Kalbar
Baca juga: Sebanyak 42 desa di Kalimantan Barat bakal teraliri listrik pada 2020