Ketua Satuan pelajar dan mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, M Barry Fernando mengatakan untuk mengisi kemerdekaan dan mengenang sejarah sumpah pemuda hendaknya generasi muda dapat mengamalkan setiap butiran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Salah satu masalah yang saat ini dihadapi yaitu kurangnya pemahaman para kaum milenial akan nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila," kata Barry Fernando, dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Fernando, kurangnya pemahaman kaum muda terhadap Pancasila menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi Sapma Pemuda Pancasila Kapuas Hulu agar dapat turut serta mensosialisasikan setiap butiran pancasila tersebut dan ideologi Pancasila.
Menurut dia, saat ini pemahaman terhadap ideologi Pancasila itu mulai terkikis oleh perkembangan zaman, dimana kaum muda jangankan untuk mengamalkan pancasila, menyebutkan bunyi sila ketiga dan ke empat saja terbalik-balik.
"Masih banyak tidak hafal Pancasila, saya rasa tugas kita bersama pula mensosialisasikan Pancasila itu kepada kaum muda," ujar Fernando.
Selain itu, dikatakan Fernando, di era perkembangan teknologi ini juga semangat gotong royong di kalangan kaum muda sudah memudar, sehingga melalui Sapma Pemuda Pancasila pihaknya akan mencoba membangkitkan semangat gotong royong.
"Sapma Pemuda Pancasila juga berperan dalam mengawali jalannya pemerintahan, agar pelayanan terhadap masyarakat semakin baik," kata dia.
Salah satu contoh, jika ada masyarakat yang merasa tidak dilayani di rumah sakit atau puskesmas setempat maka kami akan masuk didalamnya mencari bagaimana jalan keluarnya agar dapat dilayani.
"Yang jelas saat ini kaum muda dituntut untuk berperan aktif mengisi kemerdekaan selain menjaga persatuan dan kesatuan kaum muda juga mesti dapat menuangkan gagasan dan ide dalam mendukung dan mensukseskan program pembangunan dalam berbagai bidang," ucap Fernando.