Pontianak (ANTARA) - Satuan tugas pengamanan perbatasan Yonif 642/Kapuas bersama Polri dan CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) Pos Lintas Batas Negara Entikong, di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, terus meningkatkan patroli di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Peningkatan patroli perbatasan itu, terutama meningkatkan keamanan di kawasan JIPP (Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan) di PLBN Entikong," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Letkol (Inf) Alim Mustofa kepada ANTARA di Sanggau, Kamis.
Dia menjelaskan, bahwa dalam kegiatan patroli bersama tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas dan melaksanakan fungsi pengawasan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Entikong.
"Sasaran patroli bersama kali INI adalah kawasan JIPP serta jalur-jalur tikus (jalan ilegal) yang biasa dilalui oleh pelintas batas, dimana kondisi wilayahnya berupa hutan sehingga membutuhkan banyak pengawasan," ungkapnya.
Terlibat dalam kegiatan patroli tersebut yaitu Pasiops Satgas Yonif 642/Kapuas, Koramil 1204-21/Entikong, Polsek Entikong, Kacabjari Entikong, Bea Cukai Entikong, Kantor Imigrasi Entikong, Stasiun Karantina Ikan Entikong, Stasiun Karantina Pertanian Wilayah Kerja Entikong.
Dalam kesempatan itu, Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas mengimbau masyarakat agar melaporkan kepada aparat penegak hukum terdekat, apabila melihat ada aktivitas yang mencurigakan, guna mencegah penyelundupan baik dari wilayah RI ke Malaysia ataupun sebaliknya.
Perbatasan Kalbar-Malaysia memang perlu menjadi perhatian serius karena memiliki panjang perbatasan darat sekitar 996 kilometer, serta ada sekitar 52 jalan tikus (jalan setapak ilegal), yang menghubungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Sarawak, sehingga sangat rawan digunakan untuk praktik-praktik ilegal.
Kemudian, Kalbar salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia Timur atau Sarawak, serta Laos dan India, sehingga menjadi "surga" peredaran jaringan narkotika internasional, dan ditambah lagi perbatasan darat yang cukup panjang dan laut terbentang luas, sehingga Kalbar rawan terjadi berbagai praktik ilegal.
Tidak mengherankan, kalau Kalbar termasuk daerah segi tiga emas peredaran narkoba internasional yang rawan dan menjadi sasaran peredaran narkotika lintas negara (berdasarkan data Polda Kalbar dan BNN).