Pontianak (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonkav 12/BC bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan turun langsung untuk mengevakuasi sejumlah warga yang terdampak banjir ke tempat yang lebih aman.
"Menindaklanjuti banjir yang masih meluas, kami segera bergerak menuju lokasi banjir untuk mengevakuasi warga dan memberikan pertolongan pertama," kata Komandan Satgas Pamtas Yonkav 12/BC, Letkol Kav Andy Setio Untoro, di Sanggau, Kamis.
Dia mengatakan meski menghadapi tantangan besar karena banyak akses jalan yang terisolasi oleh genangan banjir. Namun, pihaknya tetap berupaya maksimal mengevakuasi warga yang terjebak di rumahnya, memberikan pelayanan kesehatan, serta mengamankan barang-barang dan fasilitas desa.
Menurutnya, prajurit Satgas Pamtas masih terus melakukan evakuasi dan memberikan bantuan di beberapa titik terdampak banjir. Mereka juga berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mendistribusikan bantuan logistik bagi para pengungsi.
Sebagai informasi,banjir yang melanda Kabupaten Sanggau ini menyebabkan ribuan warga harus mengungsi ke posko darurat yang disediakan oleh BPBD dan aparat setempat. Dalam kondisi ini, warga terdampak sangat membutuhkan bantuan berupa makanan cepat saji, air bersih, dan obat-obatan.
Terpisah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau Budi Darmawan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.
Baca juga: Polisi Bengkayang Kalbar bantu evakuasi korban banjir
"Saat ini, fokus utama kami adalah evakuasi warga ke tempat yang lebih aman dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi," katanya.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan deras, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Pemerintah daerah dan instansi terkait akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan secepatnya kepada warga terdampak.
Curah hujan tinggi yang melanda kawasan perbatasan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menyebabkan Sungai Sekayam meluap. Akibatnya, delapan kecamatan terdampak banjir, dengan ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir ini tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga melumpuhkan akses jalan utama menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau mencatat, hingga hari ini, delapan kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Sekayam, Entikong, Noyan, Beduai, Kembayan, Bonti, Kapuas, dan Jangkang.
Budi Darmawan menyebutkan bahwa dampak terparah terjadi di Kecamatan Sekayam.
"Data kami menunjukkan bahwa ada 3.520 jiwa terdampak banjir di Desa Balai Karangan, Kecamatan Sekayam. Banjir ini diakibatkan oleh luapan Sungai Sekayam akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir," tuturnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan lumpuhnya Jalan Lintas Malindo yang merupakan jalur utama menuju PLBN Entikong. Di Desa Bereng Berkawat, Kecamatan Beduai, ketinggian air bahkan mencapai satu meter, menghambat pergerakan kendaraan dan aktivitas masyarakat.
Baca juga: Evakuasi korban kebakaran Glodok dihentikan