Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji optimis ekonomi Kalbar 2021 bisa tumbuh capai 5 persen karena di akhir tahun 2020 perbaikan ekonomi bergerak ke arah positif.
"Pada akhir tahun 2020 ini ekonomi Kalbar mulai positif. Secara akumulasi ekonomi 2020 ini akan rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Namun di triwulan III dan IV ekonomi Kalbar terus membaik sehingga tahun 2021 optimis bergerak menuju normal kembali," ujarnya saat Pertemuaan Tahunan Bank Indonesia Kalbar di Pontianak, Kamis
Salah satu pendorong pertumbuhan positif ekonomi Kalbar seiring dengan beroperasinya Pelabuhan Internasional Tanjungpura atau Kijing di Mempawah.
"Saat ini sudah beroperasi namun uji coba. Kalbar dalam setahun produksi 2,7 juta ton CPO. Separuh saja melalui pelabuhan di Mempawah tersebut sangat besar kontribusinya terhadap PDBRD Kalbar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar turut mendorong peningkatan penunjang produksi komoditas Kalbar. Kemudian mendorong UMKM untuk lebih maju.
"Untuk UMKM di Kalbar saya sarankan untuk terus berinovasi. Contoh dodol dari sisi bentuk bisa diubah jadi bitanng atau lainnya. Begitu juga kemasannya harus menarik dan baik. Kita ini isi banyak namun kemasan kurang baik," jelas dia.
Terkait peran BI Kalbar dalam membina UMKM ia mengakui bisa mengalahkan pemerintah. BI Kalbar melalui inkubator bisnisnya sudah tepat dalam mengembangkan, membina dan memajukan UMKM di Kalbar.
"Pemerintah kalah dari BI Kalbar dalam pembinaan UMKM. Kita sangat apresiasi dan berterima kasih atas perhatiannnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalbar, Agus Chusaini mengatakan peluang ekonomi Kalbar bangkit dan tumbuh karena akan didorong akan beroperasinya Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah. Kemudian ada pemesanan vaksinasi COVID-19 sehingga menambah keyakinan virus bisa dikendalikan.
“Kemudian program pemulihan ekonomi nasional yang saat tengah berjalan dan akan berlanjut hingga tahun depan juga memberikan kontribusi dalam mendongkrak ekonomi Kalbar,” kata dia.
Stimulus fasilitas kredit diperpanjang dan kebijakan BI sendiri menjaga likuiditas semakin diperkuat.
“Belum lagi ekonomi digital saat ini terus didorong dan berkembang. UMKM dengan ekonomi digital memiliki peluang dan peranan besar untuk ekonomi Kalbar,” kataya.
Baca juga: BI proyeksikan ekonomi Kalbar pada 2021 bisa bangkit capai 2,5 persen
Baca juga: LazizMu Kalbar juara II Festival Ekonomi Syariah 2020 kawasan Timur Indonesia
Baca juga: Ini langkah cepat Pontianak pulihkan ekonomi