Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie secara simbolis menyerahkan bantuan gerobak kepada 14 pedagang kaki lima (PKL) di kota itu untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19.
"Ada sebanyak 14 gerobak yang diserahkan dan belasan PKL ini adalah yang biasa berjualan di sekitar Pasar Hongkong atau kawasan Kota Pusaka seperti Jalan Budi Utomo dan Setia Budi. Saya harapkan mereka yang berjualan bisa tertib, menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan di tempat mereka berjualan," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Jumat.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya salurkan bantuan gerobak jualan pelaku UMKM-PKL
Kemudian, setelah mereka selesai berjualan, gerobak harus dibawa pulang, jangan sampai gerobak di tinggalkan sehingga mengganggu aktivitas masyarakat di pasar.
Ia juga minta agar tidak ada lagi penambahan gerobak baru di kawasan Kota Pusaka.
"Sesuai pendataan ada sebanyak 48 gerobak yang ada di sekitar kawasan Kota Pusaka. Jangan sampai ada tambahan gerobak lagi. Karena kita ingin mensinergikan program yang sudah kita bangun yaitu Kota Pusaka dan Pasar Hongkong," ujarnya.
Baca juga: Gerobak tarik andalan Satgas TMMD untuk angkut material jembatan
Apabila tidak sinergi, maka pembangunan tidak akan seimbang sehingga semua diharapkan harus rapih baik dari segi gerobak dan pasarnya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Singkawang Muslimin mengatakan pada tahun 2020 Pemkot Singkawang memberikan bantuan gerobak sebanyak 14 unit kepada PKL. Sedangkan di tahun 2021 akan ada sebanyak 18 gerobak lagi.
Mudah-mudahan pada APBD Perubahan 2021 akan diupayakan lagi bantuan gerobak sehingga totalnya mencukupi sebanyak 48 unit untuk PKL yang berjualan di kawasan Kota Pusaka seperti Jalan Budi Utomo dan Setia Budi.
Muslimin berharap setelah gerobak ini dihibahkan, PKL yang menerima bisa merawat dan setelah berjualan gerobak harus dibawa pulang atau ditempatkan sesuai dengan yang semestinya sehingga tidak mengganggu jalan dan aktivitas masyarakat di pasar.
Baca juga: Awal Februari PKL di samping Masjid Agung Putussibau dipindahkan
"Aturan ini sudah kita sepakati dengan pedagang," ungkapnya.
Muslimin mengungkapkan, untuk satu gerobak biaya pembuatannya telah menghabiskan anggaran sebesar Rp12-13 juta.
Salah satu PKL yang mendapatkan bantuan Effendy sangat berterima kasih kepada Pemkot Singkawang yang sudah memberikan bantuan gerobak.
"Mudah-mudahan dengan gerobak yang baru diikuti dengan pendapatan yang semakin meningkat," katanya.
Effendy mengaku sudah 11 tahun berjualan makanan di Pasar Hongkong. "Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bukan yang pertama dan yang terakhir," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Politeknik Pertanian Bogor laksanakan PKL di perbatasan
Baca juga: Terpal PKL di kawasan Pasar Tengah ditertibkan
Baca juga: Pedagang kecil raup keuntungan di kampanye terakhir Prabowo-Sandi