Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terus berusaha untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19, dengan memberikan bantuan gerobak kepada para pelaku usaha.
"Bantuan ini bagian dari apa yang menjadi tujuan pemerintah dan sekaligus bagaimana memanfaatkan sumber dana yang dipercayakan kepada pemerintah Kubu Raya dari pemerintah pusat melalui Dana Insentif Daerah (DID), yang mana DID ini didapatkan karena capaian pemerintah Kubu Raya terkait dengan penanganan dan pencegahan COVID-19," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan usai menyerahkan secara simbolis bantuan gerobak kepada perwakilan pelaku UMKM dan PKL di halaman kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UMPP) setempat di Kubu Raya, Selasa.
Meski Kubu Raya berada di daerah rentan penularan COVID-19 yang berdekatan dengan Kota Pontianak sekaligus pintu masuk udara melalui Bandara Supadio serta memiliki penduduk yang padat, namun dia menilai masyarakat Kubu Raya mampu untuk mengendalikan dan patuh terhadap ketertiban protokol kesehatan.
Dengan diserahkannya bantuan ini, pihaknya berharap masyarakat lebih produktif dan mampu membuka lapangan pekerjaan dan mata pencaharian bagi masyarakat lainnya.
"Dalam hal ini, pemerintah daerah tentunya akan mengutamakan kepada warga yang saat ini sedang menjalankan usahanya. Selama pandemi COVID-19 ini, Pemkab Kubu Raya telah menyerahkan berbagai macam bantuan, mulai dari PKL, ekonomi kreatif, wisata-wisata desa, maupun pengembangan kuliner Kubu Raya," tuturnya.
Tentunya, pihaknya akan berusaha bagaimana bantuan ini tersebar merata di 9 kecamatan. Namun dengan melihat bantuan yang diberikan selama ini sudah sangat profesional dan setidaknya dia berharap Kubu Raya dalam menghadapi pandemi ini produktifitas masyarakat tetap terjaga.
Bupati Muda menambahkan, terjaganya produktivitas masyarakat ini dapat dilihat dari ekonomi Kubu Raya yang tetap tumbuh meski di masa pandemi. Kondisi ini terbukti, yang mana pada semester ke dua pertumbuhan ekonomi Kubu Raya tetap plus 1,16 persen. Tentu kondisi ini luar biasa dan pengaruh terbesar dari pertumbuhan ekonomi Kubu Raya ini ialah UMKM itu sendiri.
"Pada kesempatan ini, pemerintah Kubu Raya segera melakukan langkah-langkah agar bagaimana bisa menekan jumlah pengangguran, dan bisa membawa anak-anak kita bisa terbawa dengan situasi wirausaha yang produktif. Saat ini kita juga sedang menata ulang bagaimana agar titik-titik Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera), tempat berdagang, termasuk pedang keliling, pedagang yang mobile," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Diskop UMPP Norasari Arani menyampaikan, pada kesempatan ini pihaknya menyerahkan 80 gerobak bagi pelaku UMKM dan PKL yang terdiri dari 20 gerobak es dan 60 gerobak Pujasera.
Dengan diserahkannya bantuan ini, para pedagang ini tidak lagi berjualan di tempat yang illegal, namun berjualan di tempat yang aman dan tidak mengganggu ketertiban umum. Selain itu, para penerima bantuan gerobak ini bisa tetap semangat meningkatkan kualitas produknya.
"Dari DID yang dialokasikan ke Diskop UMPP semuanya telah telah direalisasikan berupa bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Bantuan yang telah diberikan pemda Kubu Raya bukan hanya gerobak saja, bahkan pada hari Selasa (8/12/2020), pak bupati secara simbolis di aula kantor bupati juga menyerahkan berbagai jenis bantuan," katanya.
Ia bersyukur, sebanyak 784 pelaku usaha di 9 kecamatan di Kabupaten Kubu Raya mendapatkan bantuan ini yang bersifat stimulan untuk menggerakkan UMKM di berbagai sektor.
Dengan mendapatkan bantuan gerobak ini, Nora berharap kepada PKL agar lebih kreatif, inovatif, tertib dan UMKM juga bisa tetap semangat serta bantuan yang diberikan ini merupakan bagian dari akuntabilitas dari Pemkab Kubu Raya yang telah merealisasikan DID dengan baik dan tepat sasaran serta bantuannya diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Kubu Raya kepada perwakilan pelaku UMKM dan PKL.