Pontianak (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas , Kalimantan Barat lakukan peninjauan lokasi banjir sekaligus penyaluran bantuan untuk warga terdampak di Kecamatan Tangaran.
“Kita bersama pemerintah daerah melalui BPBD Sambas ikut terlibat menyalurkan bantuan berupa 300 paket beras dan 150 kotak mie yang disalurkan. Keterlibatan HMI sebagai bentuk kepedulian mahasiswa kepada masyarakat terdampak banjir,” ujar Ketua HMI Cabang Sambas, Pahmi Ardi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Baca juga: Banjir di Kota Singkawnag mulai surut
Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Tangaran merupakan satu di antara kecamatan yang terdampak banjir dengan genangan air terparah mencapai hingga 1 meter dari jalan. Terdapat 7 desa yang terdampak banjir di kecamatan tersebut.
"Curah hujan yang sangat tinggi berdampak kepada terjadinya beberapa titik kecamatan di Kabupaten Sambas yang terdampak bencana banjir. Kembali, HMI melalui program keumatan yang digarap sebagai bentuk kepedulian sosial dari dampak bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sambas,” kata dia.
Pahmi juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang juga telah dengan sigap dalam mendata daerah yang terkena dampak banjir dan menyalurkan bantuan untuk korban.
Baca juga: Tercatat 372 kejadian bencana alam sejak awal 2021
"Alhamdulillah setelah banjir yang terjadi, kita langsung koordinasi dengan pemerintah daerah dan apresiasi kami ucapkan kepada Pemda karena bisa langsung ditanggapi oleh BPBD untuk kemudian dapat kita bersama-sama menyalurkan bantuan di daerah yang terkena dampak dari bencana banjir ini,” kata dia.
Sebelumnya, tertanggal 9 Februari 2021 sebanyak 51 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Sambas terendam banjir susulan akibat hujan deras dan kiriman dari daerah lain.
"Berdasarkan data sementara yang masuk terdapat 51 desa dari 13 kecamatan yang terendam banjir susulan. Banjir terjadi disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di daerahnya. Selain itu banjir terjadi juga karena ada air kiriman dari luar serta cuaca ekstrem," ungkap Pelaksana Harian (PLH) Kepala BPBD Kabupaten Sambas, Yusran.
Baca juga: Koramil bersama Muspika Sejangkung evakuasi warga terdampak banjir
Baca juga: Sebanyak 51 desa di Sambas terendam banjir susulan
Baca juga: Camat perkirakan banjir di perbatasan karena kiriman dari negara tetangga